Malu-maluin! Produk Olahan Telur RI Harus Impor

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Selasa, 31/01/2023 21:50 WIB
Foto: Rizal Ansori mengambil telur di kandang ayam miliknya di jalan Betet 1, Pengasinan, Kec. Gn. Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/8/2022). Harga telur ayam ras tengah bergerak naik lagi, bahkan kini di Jakarta sudah tembus Rp33.000 per kg. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi IV DPR tengah menelusuri turunnya harga telur ayam di tingkat peternak. Ketua Komisi IV DPR Sudin mengungkapkan salah satu sebabnya karena impor tepung telur merajalela.

"Saat ini banyak keluhan dari peternak telur harga jatuh. Pemerintahnya belum fokus ke telur ayam. Masih banyak tepung telur yang masuk," ungkap Sudin di Gedung Komisi IV DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Menurut Sudin, tepung telur ini yang digunakan industri makanan di dalam negeri. Mereka lebih memilih untuk menggunakan tepung telur impor karena harga telur lokal berfluktuasi.


Foto: CNBC Indonesia TV
Masyarakat Resah, Jokowi Siap Tekan Harga Telur!

"Sebagian besar (digunakan) pabrik bakery (kue) pakai tepung telur bukan telur segar," sebutnya.

Sudin mengatakan pihaknya akan menelusuri terutama ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang mengeluarkan Surat Persetujuan Impor (SPI). Apabila ini terus terjadi bukan tidak mungkin memukul para peternak ayam petelur lokal.

"Ini domain siapa apakah Kemendag dengan mengeluarkan SPI saja. Kalau tepung telur itu menguntungkan asing. Kita harus bina agar peternak kecil kita, agar harga telur kita tidak jatuh," jelasnya.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Kemendag Bantu Pasar Rakyat - Mal Kala Daya Beli Lesu