
Ahli Bongkar Cara Minyak RI Bisa Nyembur Jadi 1 Juta Barel..

Jakarta, CNBC Indonesia - Cita-cita pemerintah untuk menggenjot produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 miliar gas standar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030 bisa saja terealisasi. Asalkan, pemerintah dapat mendorong pencarian cadangan migas lainnya.
Praktisi sektor hulu migas Tumbur Parlindungan mengatakan untuk menggenjot produksi 1 juta barel per hari, pemerintah dapat mendorong pencarian cadangan migas non konvensional (MNK). Misalnya berupa shale oil dan shale gas di Indonesia.
"Ini bisa dilakukan asalkan ekosistem investasi di migas diperbaiki baik dari birokrasi maupun legislasi. It will takes time, tapi kita harus menuju ke sana dengan segera," kata dia kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/1/2023).
Lebih lanjut, Tumbur menilai ekosistem investasi saat ini sudah sangat berbeda dibandingkan dengan beberapa dekade sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan migas internasional yang ada di Indonesia baik sebagai exploration & production (E&P) company ataupun sebagai service company dan supporting company.
"Target 1 juta barel, dari awal kita tahu ini semua tergantung dari para investor-investor yang mau meningkatkan investasi mereka terutama untuk massive exploration, tanpa ada penemuan baru (at least 3 kali dari produksi banyu Urip) akan sulit untuk mencapai 1 juta barel," katanya.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyadari produksi minyak siap jual alias lifting, saat ini terus mengalami kemerosotan. Oleh sebab itu, ia pesimistis target produksi minyak 1 juta barel per hari dapat tercapai pada 2030 mendatang.
"Kalau tren-nya seperti ini visi lifting minyak 1 juta barel per hari di 2030 pesimis dicapai," ujar Mulyanto kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/1/2023).
Menurut Mulyanto hal tersebut terjadi lantaran sumur migas yang ada di Indonesia sudah berumur tua. Sehingga penurunan produksi secara alamiah sulit untuk dihindari.
"Tanpa penemuan sumur baru dan pengembangan intensif (pemboran) serta melalui teknologi EOR yang efisien, maka decline ini tidak bisa ditahan," katanya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor Cukup Banyak, Setetes Minyak Berharga Buat RI