BI Bilang Tabungan Masyarakat Bakal Susut di Kuartal I-2023

News - Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
20 January 2023 15:00
FILE PHOTO - The logo of Indonesia's central bank, Bank Indonesia, is seen on a window in the bank's lobby in Jakarta, Indonesia September 22, 2016.  REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi

Jakarta, CNBC Indonesia - Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) memperkirakan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kuartal I-2023 tumbuh melambat dibandingkan pada kuartal sebelumnya.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menuturkan perlambatan pertumbuhan tersebut terindikasi dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 31,3%, lebih rendah dibandingkan 82,1% pada kuartal sebelumnya.

"Pertumbuhan DPK yang melambat diprakirakan terjadi pada jenis instrumen giro dan tabungan, dengan SBT yang lebih rendah dari periode sebelumnya namun masih tercatat positif masing-masing sebesar 21,2% dan 86,5%," kata Erwin, dalam siaran pers, Jumat (20/1/2023).

Sementara itu, pertumbuhan deposito diprakirakan meningkat dari kuartal sebelumnya, terindikasi dari SBT positif sebesar 33,9%, berbalik dari
periode sebelumnya yang tercatat negatif sebesar -2,6%.

Adapun, survei BI memperkirakan pertumbuhan DPK sampai dengan akhir tahun 2023 diprakirakan masih cukup tinggi. Ini tercermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK tahun 2023 yang tercatat sebesar 59,3%, bernilai positif meski lebih rendah dibandingkan SBT 82,1% pada tahun sebelumnya.

Dalam survei ini, BI mencatat bahwa penyaluran kredit baru kuartal I-2023 akan tumbuh meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya.

Pertumbuhan positif ini terindikasi dari SBT prakiraan permintaan kredit baru kuartal I-2023 sebesar 88,3%, lebih tinggi dibandingkan 86,3% pada kuartal IV-2022.

"Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru triwulan I 2023 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi," kata Erwin.

Dari jenis kredit konsumsi, survei memperkirakan penyaluran kredit kepemilikan rumah/apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor perdagangan besar & eceran, serta sektor perantara keuangan.

BI pun melihat kebijakan penyaluran kredit kuartal I-2023 diperkiraan sedikit lebih longgar dibandingkan triwulan sebelumnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

OJK Dorong Fintech P2P Kolaborasi dengan Asuransi


(haa/haa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading