
BI: Korporasi Profit Bikin DPK Perbankan Melesat 8,21% di April

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,21% secara tahunan (yoy) per April 2024. DPK ini tertinggi sejak Desember 2022.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengungkapkan penyumbang pertumbuhan DPK berasal dari korporasi. Hal ini dipandang BI cukup positif.
"Artinya korporasi profitables sehingga mereka punya ekses yang ditempatkan di DPK," ujar Juda dalam paparan hasil RDG, Rabu (22/5/2024).
Sebelumnya, pertumbuhan DPK sempat seret dalam beberapa bulan terakhir. Pada akhir tahun lalu atau per Desember 2023, DPK hanya tumbuh 3,8% yoy. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan DPK tersebut menjaga likuiditas bank untuk menjamin kelanjutan ekspansi kredit.
"Likuiditas kuat tercermin dari AL/DPK tercatat tinggi 25,62%," kata Perry.
Adapun, BI mencatat per April 2024 suku bunga perbankan dalam posisi stabil, kendati era suku bunga tinggi masih bertahan untuk waktu yang lebih panjang. Suku bunga deposito dan kredit per April 2024 masing-masing 4,59% dan 9,25%, relatif stabil dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya.
"Suku bunga perbankan tetap terjaga dipengaruhi memadainya likuiditas perbankan sejalan dengan bauran kebijakan BI sejalan dengan kebijakan KLM (Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial) dan dampak kebijakan transparansi SBDK," katanya.
Berdasarkan data BI, per Maret 2024, suku bunga kredit menurun, sedangkan bunga simpanan naik. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit sebesar 9,25%, turun dibandingkan bulan sebelumnya 9,28%.
Pada periode yang sama bunga deposito tenor 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan masing-masing sebesar 5,69%, 5,83%, dan 3,94%. Bulan sebelumnya bunga deposito dengan tenor yang sama sebesar 5,67%, 5,80%, dan 3,81%.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Penyebab Fenomena Uang Kering di RI