Tidak Mau Kalah dengan Kredit, Pertumbuhan DPK Bank Cetak Rekor!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
22 May 2024 14:47
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo. (YouTube/Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo. (YouTube/Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,21% secara tahunan (yoy) per April 2024. Angka pertumbuhan ini  merupakan yang tertinggi sejak Desember 2022. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan DPK tersebut menjaga likuiditas bank untuk menjamin kelanjutan ekspansi kredit. 

"Likuiditas kuat tercermin dari AL/DPK tercatat tinggi 25,62%," kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Sebagai informasi, pertumbuhan DPK sempat seret dalam beberapa bulan terakhir. Pada akhir tahun lalu atau per Desember 2023, DPK hanya tumbuh 3,8% yoy. 

Sementara itu, BI mencatat per April 2024 suku bunga perbankan dalam posisi stabil, kendati era suku bunga tinggi masih bertahan untuk waktu yang lebih panjang. 

Suku bunga deposito dan kredit per April 2024 masing-masing 4,59% dan 9,25%, relatif stabil dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya.

"Suku bunga perbankan tetap terjaga dipengaruhi memadainya likuiditas perbankan sejalan dengan bauran kebijakan BI sejalan dengan kebijakan KLM (Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial) dan dampak kebijakan transparansi SBDK," katanya.

Berdasarkan data BI, per Maret 2024, suku bunga kredit menurun, sedangkan bunga simpanan naik. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit sebesar 9,25%, turun dibandingkan bulan sebelumnya 9,28%.

Pada periode yang sama bunga deposito tenor 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan masing-masing sebesar 5,69%, 5,83%, dan 3,94%. Bulan sebelumnya bunga deposito dengan tenor yang sama sebesar 5,67%, 5,80%, dan 3,81%.

Adapun per April 2024, BI mencatat kredit tumbuh 13,09% yoy. Tingginya permintaan kredit dipengaurhi oleh sisi penawaran sejalan terjaganya appetite perbankan yang didukung permodalan kuat. 

Dari sisi permintaan, kata Perry, pertumbuhan kredit didukung kinerja korporasi dan rumah tangga. Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi, modal kerja, dan konsumsi, masing-masing tumbuh 15,69% yoy, 13,25% yoy, dan 10,34% yoy.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alarm Likuiditas Menyala Keras dari Istana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular