
Inggris Panas, Ribuan Orang Mau Mogok Tuntut Naik Gaji

Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris kembali memanas. Ribuan pekerja di negeri itu, akan kembali melakukan pemogokan besar-besaran.
Para pengajar melalui National Education Union (NEU) mengumumkan hari pemogokan nasional pada 1 Februari mendatang, Selasa (17/1/2023). Ini diikuti oleh serangkaian pemogokan regional lainnya selama enam hari pada Februari dan Maret.
Pemogokan itu akan menyerukan kenaikan gaji di atas inflasi untuk menangkal harga yang melonjak dan tagihan energi. Serikat mengklaim setiap sekolah hanya akan terpengaruh selama empat hari.
"Kami yakin pemerintah tahu perlu ada koreksi pada gaji guru," kata Sekretaris Jenderal Bersama NEU Kevin Courtney dalam pertemuan yang disiarkan langsung dengan para anggota, mengutip AFP.
"Kami benar-benar berharap kami tidak harus mengambil hari pemogokan yang diusulkan ini."
"Mereka tahu bahwa kami bersungguh-sungguh. Mereka tahu bahwa Anda siap mengambil tindakan untuk melindungi pekerjaan Anda, untuk melindungi gaji dan biaya Anda, dan untuk melindungi kemampuan Anda untuk tetap menjalankan profesinya," tambah sesama sekretaris jenderal gabungan Mary Bousted.
Dilaporkan para pemimpin serikat guru juga akan bertemu dengan Menteri Pendidikan Gillian Keegan pada Rabu. Keegan sebelumnya mengatakan kepada Sky News bahwa aksi mogok yang direncanakan sangat mengecewakan bagi orang tua dan anak-anak dan akan berdampak pada anak-anak.
Sementara itu, anggota serikat Institut Pendidikan Skotlandia pada Senin juga akan memulai 16 hari pemogokan bergilir hingga 6 Februari. Pemogokan sebelumnya telah terjadi pada Desember dan awal bulan ini.
Sementara itu, perawat di Inggris, Wales dan Irlandia Utara juga akan melakukan aksi mogok pada Rabu dan Kamis ini. Sebelumnya mereka telah mengadakan aksi mogok pertama pada Desember lalu.
"Jika kelambanan politik berlanjut itu akan mengikuti ini dengan pemogokan lebih lanjut pada 6 dan 7 Februari, dalam protes kami yang paling intens terhadap gaji yang tidak adil dan kepegawaian yang tidak aman," kata pengumuman Royal College of Nursing.
Paramedis dan pekerja ambulans akan memutuskan minggu ini tentang aksi pemogokan lebih lanjut, menambah tekanan pada Layanan Kesehatan Nasional yang dikelola negara saat berjuang untuk pulih dari penundaan pengobatan Covid dan krisis kepegawaian.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Inggris Diguncang Mogok Massal Pekerja Kereta Api