Internasional

Awas Ukraina Jilid II Pecah di Asia, NATO "Dekati" Taiwan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 12/01/2023 13:10 WIB
Foto: Bendera Taiwan (AP/Chiang Ying-ying)

Jakarta, CNBC Indonesia - Taiwan dilaporkan berhubungan dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Seorang perwira angkatan udara Taiwan mengungkapkan adanya "interaksi yang jarang terjadi" antara militer pulau itu dengan alliansi itu.

Letnan Kolonel angkatan udara Wu Bong-yeng mengatakan dia telah mengikuti kursus enam bulan di Akademi Pertahanan NATO di Roma pada 2021. Ia kembali ke Taiwan pada Januari 2022.

"Ini adalah pertukaran akademik, bukan pertukaran militer," jelasnya kepada wartawan dalam perjalanan ke pangkalan udara Hsinchu di Taiwan utara, mengutip Reuters, Kamis (12/1/2023).


"Tentu saja mereka sangat penasaran dengan Taiwan. Mereka perlu memahami situasi negara kita, dan kemampuan kita," katanya.

Taiwan sendiri kini bermasalah dengan China. Bagi pemerintah Presiden Xi Jinping, Taiwan adalah provinsinya.

Taiwan menolak klaim itu dan menyebut telah memiliki pemerintahan sendiri yang demokratis. Langkah Taiwan yang makin dekat denna AS juga membuat China terus 'memprovokasi' dengan mengirimkan jet tempur memasuki ADIZ wilayah itu.

Perlu diketahui, Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan anggota NATO mana pun. Namun wilayah itu memiliki hubungan pertahanan yang erat dengan AS, sumber senjata internasional dan anggota NATO.

Kementerian Pertahanan Taiwan juga membenarkan pernyataan Wu. Lembaga itu mengatakan bahwa Wu bukanlah perwira pertama yang dikirimkan.

Sementara itu, pejabat NATO turut berkomentar soal ini. Meski begitu lembaga NATO yang dimaksud disebut tak masuk bagian dari struktur komando NATO.

"Selama bertahun-tahun, lembaga pendidikan NATO, seperti NATO Defense College dan NATO School Oberammergau, telah terlibat dengan 'aktor' dari seluruh kawasan, termasuk dari Taipei," pejabat NATO dikutip dari laman yang sama.

Sebelumnya, permasalahan Rusia dan Ukraina dikhawatirkan bisa memicu hal yang sama terjadi, di mana China menyerangu Taiwan. Mengutip Business Insider yang melansir kontributor 19FortyFive, Dr Robert Farley, permasalahan Taiwan dan China juga bisa menjadi pemicu Perang Dunia 3.

"Kesediaan pemerintahan (Presiden AS) Joe Biden untuk mengambil posisi retoris yang berisiko pada pertahanan Taiwan pun menunjukkan bahwa Washington memiliki keprihatinan nyata atas prospek serangan China," tulis media itu mengutip pengajar keamanan dan diplomasi Patterson School sejak 2005 tersebut.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sekjen Nato Yakin Anggotanya Bakal 'Legowo' Anggaran Baru Naik