Ngeri! Bank Dunia Ramal Negara-negara Ini Bisa Ambruk di 2023

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
12 January 2023 08:35
World Bank
Foto: World Bank (Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia atau World Bank memperkirakan sejumlah negara akan mengalami perlambatan ekonomi pada tahun ini hingga 2024. Di tengah tekanan dampak geopolitik hingga Pandemi Covid-19 ada juga negara yang ekonominya ambruk hingga terkontraksi.

Perkiraan ini termuat dalam laporan terbarunya berjudul Global Economic Prospects edisi Januari 2023. Bank Dunia memperkirakan, ekonomi dunia sendiri pada 2023 merosot tajam menjadi 1,7% dari kondisi 2022 yang diperkirakan tumbuh 2,9%. Sedangkan pada 2024 sedikit pulih menjadi 2,7%.

"Prakiraan terbaru kami ini menunjukkan perlambatan yang tajam dan berlangsung lama, dengan pertumbuhan global turun menjadi 1,7% pada 2023 dari perkiraan enam bulan lalu untuk tahun yang sama 3,0%," kata Presiden Grup Bank Dunia David Malpass dikutip dari kata sambutannya di laporan itu, Kamis (12/1/2023).

Perlambatan ekonomi dunia ini menurut Bank Dunia diiringi tekanan inflasi yang meningkat, suku bunga yang lebih tinggi, investasi yang berkurang, dan disrupsi yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina. Bahkan guncangan terhadap ekonomi lebih lanjut menurut mereka dapat mendorong ekonomi global ke dalam jurang resesi.

"Total utang di antara emerging countries dan developing economies mencapai level tertinggi dalam 50 tahun terakhir, dan invasi Rusia ke Ukraina telah menambah cost baru yang besar. Ini tidak menyisakan ruang untuk dukungan fiskal pada saat masyarakat masih menghadapi masalah akibat covid, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan gizi," tuturnya.

Dengan kondisi tersebut, Bank Dunia memperkirakan terdapat negara-negara yang ekonominya akan terus melambat hingga 2024, tak terkecuali Indonesia. Meski tak seburuk negara lainnya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 di level 4,8% lebih rendah dari perkiraan 2022 sebesar 5,2% dan pada 2024 menjadi 4,9%.

Pola proyeksi serupa juga disematkan untuk negara-negara maju. Amerika Serikat pertumbuhan ekonominya akan berada di kisaran 0,5% pada 2023, merosot dari proyeksi 2022 sebesar 1,9% dan pada 2024 ke posisi 1,6%. Jepang malah terus turun dari 1,2% pada 2022, menjadi 1% pada 2023, dan 0,7% pada 2024.

Berbeda dengan pola proyeksi negara-negara itu, Bank Dunia memperkirakan China pertumbuhan ekonominya malah akan terus naik dari perkiraan 2022 sebesar 2,7%, menjadi 4,3% pada 2023, lalu pada 2024 melesat ke level 5% didukung kebijakan moneter dan fiskal untuk memperkuat permintaan domestiknya serta pelonggaran pembatasan.

Adapun daftar negara-negara yang ekonominya akan anjlok menurut Bank Dunia pada 2023 sebagai berikut:

- Kawasan Asia Timur dan Pasifik ada Malaysia yang diperkirakan turun dari perkiraan 2022 sebesar 7,8% menjadi 4% pada 2023 dan 3,9% pada 2023 dan Filipina dari 7,2% menjadi 5,4% dan sedikit naik pada 2024 menjadi 5,9%. Vietnam dari 7,2% ke 6,3%, dan pada 2024 ke level 6,5%

- Kawasan Eropa dan Asia Tengah ada Turki dari 4,7% menjadi 2,7% pada 2023 dan tahun setelahnya naik menjadi 4%. Rusia bergerak di zona negatif, dari perkiraan 2022 di level minus 3,5%, menjadi minus 3,3%, dan baru tumbuh pada 2024 di level 1,6%.

Penurun tajam di kawasan ini terjadi untuk Armenia dari proyeksi 2022 tumbuh 10,8% menjadi 4,1% pada 2023, Kroatia dari 6,6% menjadi 0,8%, dan Georgia dari 10% menjadi 4%. Ukraina malah pulih cepat dari proyeksi 2022 minus 35%, menjadi tumbuh 3,3% pada 2023 dan 2024 menjadi 4,1%.

- Kawasan Amerika Latin dan Kepuluan Karibia ada Argentina yang anjlok dari 5,2% menjadi 2% dan bertahan di level itu hingga 2024. Brazil dari perkiraan 3% pada 2022 menjadi 0,8% pada 2023 dan ke posisi 2% pada 2024. Mexico dari 2,6% ke 0,9% dan kembali ke 2,3% pada 2024.

- Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara ada Mesir dari yang perkiraan 2022 sebesar 6,6% menjadi 4,5% pada 2023 dan tahun berikutnya 4,8%. Arab Saudi dari 8,3% menjadi 3,7% dan 2,3%. Uni Emirat Arab dari 5,9%, menjadi 4,1%, dan 2,3%, sedangkan Qatar yang baru menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 diproyeksikan dari 4% menjadi 3,4% pada 2023, dan 2,9% pada 2024.

- Kawasan Asia Selatan ada India yang turun dari proyeksi 2022 sebesar 6,9%, menjadi 6,6% pada 2023, dan pada 2024 menjadi 6,1%. Pakistan dari 6% pada 2022, menjadi 2% pada 2023, dan tahun berikutnya 3,2%. Bangladesh dari 7,2%, ke 5,2%, lalu 6,2%. Sri Lanka dari minus 9,2%, ke minus 4,2%, lalu tumbuh 1% pada 2024.

- Kawasan Subsahara Afrika ada Afrika Selatan dari 1,9% dari proyeksi 2022, menjadi 1,4% pada 2023, lalu ke posisi pertumbuhan 1,8% pada 2024. Selanjutnya ada Nigeria yang turun dari perkiraan 2022 sebesar 3,1% menjadi 2,9% dan berlanjut di posisi itu hingga 2024. Angola dari 3,1% ke posisi 2,8%, dan 2,9%.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Dunia Bongkar Rahasia Di Balik Kekuatan Ekspor RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular