Internasional

Rusia Vs NATO di Ukraina, Waspada Teror '3 Serangkai' Nuklir

luc, CNBC Indonesia
10 January 2023 22:00
Tim penyelamat Ukraina bekerja di lokasi setelah serangan rudal Rusia di pasar lokal di desa Shevchenkove, wilayah Kharkiv pada 9 Januari 2023. (AFP/SERGEY BOBOK)
Foto: Tim penyelamat Ukraina bekerja di lokasi setelah serangan rudal Rusia di pasar lokal di desa Shevchenkove, wilayah Kharkiv pada 9 Januari 2023. (AFP/SERGEY BOBOK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu sekutu terdekat Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia sekarang berperang melawan aliansi militer NATO pimpinan Amerika Serikat di Ukraina.

Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev menuturkan terlihat jelas bahwa pihak Barat berusaha untuk menghancurkan Rusia dan akhirnya menghapusnya dari peta politik dunia.

"Peristiwa di Ukraina bukanlah bentrokan antara Moskow dan Kyiv, ini adalah konfrontasi militer antara Rusia dan NATO, terutama Amerika Serikat dan Inggris," katanya, kepada surat kabar Argumenti i Fakti, dikutip Reuters, Selasa (10/1/2023).

"Rencana Barat adalah untuk terus memisahkan Rusia, dan akhirnya menghapusnya dari peta politik dunia," imbuhnya.

Patrushev, mantan mata-mata Soviet yang mengenal Putin sejak 1970-an, adalah sekutu garis keras dan dipandang sebagai salah satu dari sedikit orang yang mampu memengaruhi Presiden Rusia.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu menuturkan Rusia akan terus mengembangkan tiga serangkai nuklir dari rudal balistik, kapal selam, dan pengebom strategis karena senjata semacam itu dianggap jaminan utama kedaulatannya.

"Kami akan terus mengembangkan triad nuklir dan mempertahankan kesiapan tempurnya, karena perisai nuklir telah dan tetap menjadi penjamin utama kedaulatan dan integritas teritorial negara kami," kata Shoigu.

"Kami juga akan meningkatkan kemampuan tempur pasukan kedirgantaraan, baik dalam hal pekerjaan pesawat tempur dan pengebom di area di mana sistem pertahanan udara modern beroperasi, dan dalam hal meningkatkan kendaraan udara tak berawak."

Perlu diketahui, serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 telah memicu salah satu konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua dan konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat sejak Krisis Misil Kuba 1962.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Sebut AS-NATO Pembawa Bencana, Perang Nuklir Mengintai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular