
Polandia Tiba-Tiba Tegur Keras Ukraina, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Polandia mengatakan akan menyampaikan sebuah peringatan kepada tetangganya yang sedang berperang melawan Rusia, Ukraina. Hal ini terkait penghargaan negara itu kepada salah satu pahlawannya yang merupakan kolaborator Nazi pada Perang Dunia II.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa Warsawa akan mengingatkan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal bahwa mengagungkan Stepan Bandera tidak dapat diterima.
Ini terjadi sehari setelah Verkhovna Rada, parlemen Ukraina, menerbitkan informasi tentang ulang tahun Bandera di laman Twitter resminya.
Saat diminta mengomentari situasi ini, Morawiecki mengatakan Warsawa sangat kritis terhadap pujian atau bahkan penyebutan Bandera. Polandia, tuturnya, memandangnya secara negatif.
"Selama percakapan pertama saya dengan Shmyhal, saya akan menyampaikan ini dengan sangat, sangat jelas. Verkhovna Rada mengenang orang yang merupakan ideolog di masa kriminal," ujar Morawiecki, dikutip Al Mayadeen, Selasa (3/1/2023).
Bandera adalah pemimpin nasionalis Ukraina yang bekerja sama dengan Nazi Jerman selama Perang Dunia II dan bertanggung jawab atas kekejaman massal terhadap warga sipil sebagai pemimpin Tentara Pemberontak Ukraina (UPA).
UPA beroperasi terutama di Ukraina barat dan berperang melawan pasukan Soviet bekerja sama dengan Nazi Jerman. UPA memiliki banyak kejahatan, termasuk pembantaian Volhynia, pembantaian massal penduduk Polandia yang tinggal di Volhynia dan Galicia pada tahun 1943.
Sejarawan Polandia menganggap pembantaian itu sebagai genosida dan pembersihan etnis, yang merenggut nyawa hingga 130.000 orang.
Pada 1930-an, Bandera bergabung dengan Organisasi Nasionalis Ukraina (OUN), sebuah persatuan antara kaum nasionalis radikal dan organisasi sayap kanan ekstrem, termasuk Persatuan Fasis Ukraina.
OUN memprakarsai kampanye teror di Polandia, termasuk pembunuhan politisi terkemuka Polandia, seperti Menteri Dalam Negeri Bronislaw Pieracki, serta moderat Polandia dan Ukraina, seperti Tadeusz Holowko.
Sementara itu, Rusia sendiri berdalih bahwa serangan militernya ke Ukraina kali ini adalah untuk menghilangkan segala bentuk ideologi Nazi di negara itu. Presiden Rusia Vladimir Putin juga menggambarkan kekejaman persekusi dari kelompok ultranasionalis Ukraina kepada warga etnis Rusia di negara itu.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Putin Ngamuk di Ukraina, Anggota NATO Kerahkan Jet Tempur