Surplus Dagang RI Pecah Rekor, Mendag Ungkap Rahasianya

Martya Rizky, CNBC Indonesia
Senin, 02/01/2023 17:50 WIB
Foto: Emir Yanwardhana

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang tetap melanjutkan tren pemulihan ekonomi pada 2022.

Bahkan, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia seperti RRT, Amerika Serikat, dan Uni Eropa justru mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022.

Sejak kuartal IV-2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil terjaga di atas 5%. Meskipun sebelumnya pada kuartal II-2020 hingga kuartal I-2021 mengalami kontraksi atau minus, ekonomi Indonesia mampu bangkit dan pulih secara bertahap hingga tumbuh 5,72% YoY pada kuartal III-2022.


"Selama pemulihan, ekspor menjadi salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi. Kontribusi ekspor barang dan jasa bahkan terus meningkat sejak kuartal II-2021 hingga kuartal III-2022, dari 20,46% menjadi 26,23% dari total PDB," kata Zulkifli Hasan dalam Konferensi Pers Awal Tahun 2023, Senin (2/1/2023).

Zulkifli Hasan atau yang kerap disapa Zulhas menyampaikan bahwa pertumbuhan ekspor barang dan jasa juga tercatat dua kali menjadi yang tertinggi di 2022, yaitu pada kuartal I dan II dengan pertumbuhan 16,22% YoY dan 19,74% YoY.

"Nilai ekspor non migas sebagai pendorong kinerja ekspor total 2022, bahkan mencapai US$ 253,61 miliar pada Januari-November 2022, sudah melampaui capaian 2021 sebesar US$ 219,25 miliar," ujarnya.

Kenaikan harga komoditas seperti nikel dan batu bara, katanya, memang masih menjadi faktor utama sebagai dampak supercycle commodity era. Pada Januari-November 2022 ekspor produk olahan nikel tumbuh sangat tinggi sebesar 398,39% YoY, diikuti batu bara sebesar 70,17% YoY.

Perlu dicatat juga, lanjut dia, meskipun terjadi pelemahan global, selama periode tersebut ekspor produk manufaktur Indonesia masih tetap tumbuh. Besi baja tumbuh 37,11% YoY, alas kaki tumbuh 29,27% YoY, serta kendaraan dan bagiannya tumbuh 27,29% YoY.

"Secara keseluruhan capaian kinerja ekspor yang lebih tinggi dari impor menjadikan neraca perdagangan Indonesia tetap surplus selama 31 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," tuturnya.

Pada Januari-November 2022 surplus perdagangan sudah mencapai US$ 50,59 miliar. Angka tersebut menjadi rekor sejarah baru Indonesia karena melampaui rekor tertinggi sebelumnya di tahun 2006 dengan nilai surplus US$ 39,73 miliar.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini