Covid RI Melandai Tapi Jangan Happy Dulu, Waspadai China!

Maesaroh, CNBC Indonesia
27 December 2022 16:55
Provinsi Zhejiang China, sedang berjuang melawan sekitar satu juta kasus COVID-19 baru setiap hari. (AFP via Getty Images/NOEL CELIS)
Foto: Provinsi Zhejiang China, sedang berjuang melawan sekitar satu juta kasus COVID-19 baru setiap hari. (AFP via Getty Images/NOEL CELIS)

Sebagaimana dimuat CNN International, merujuk dokumen bocor dari rapat internal Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) dan pejabat kesehatan lain, Selasa pekan lalu, dalam sehari ada 37 juta kasus Covid-19 di negara itu. Sayangnya data CDC China itu berbanding terbalik dengan laporan yang muncul setelahnya, yang menyebut hanya ada 3.049 kasus baru di hari yang sama.

Kasus Covid-19 juga mulai meningkat di Jepang. Menurut data John Hopkins University per 24 Desember 2022, jumlah kasus harian di Negeri Sakura menembus 177 ribu dalam 24 jam.

Hal ini membuat rata-rata mingguan infeksi harian Covid-19 Jepang menembus 162 ribu. Secara agregat, Jepang telah menemukan 28,1 juta kasus Covid-19 yang diikuti 55.027 kematian.

Dicky menjelaskan kenaikan kasus di China lebih disebabkan oleh lemahnya imunitas masyarakat China karena masih sedikitnya vaksinasi booster di kalangan usia lanjut.

Sementara  itu, ledakan kasus Covid-19 di Jepang karena adanya varian baru yang menyerang anak-anak yang belum menerima vaksin.

Dengan perkembangan baru di China dan Jepang, Dicky berharap pemerintah tidak buru-buru mencabut status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Seperti diketahui, pemerintah tengah berencana menghapus status PPKM menjelang akhir tahun ini.

Padahal, mobilitas masyarakat akan meningkat tajam pada akhir tahun karena ada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Ujian kita yang terakhir adalah akhir tahun ini. Dalam situasi seperti ini, tunggu dululah sampai dua bulan ke depan. Tunggu setelah Nataru," imbuhnya.
Dicky berharap pemerintah tetap melanjutkan program vaksinasi booster, terutama untuk kalangan lansia agar penyebaran Covid-19 tetap terkendali.

Menurutnya, penerima vaksinasi booster di Indonesia setidaknya mencapai 50% bagi kalangan usia lanjut lebih untuk menyiapkan diri menjelang penghapusan PPKM.

Berdasarkan data BNPB, penerima vaksin booster dari semua kalangan usia baru mencapai 68, 3 juta atau sekitar 30% dari target. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular