Internasional

'Juragan' Gas Ini Tak Suka Cara Eropa Siasati Krisis Energi

luc, CNBC Indonesia
21 December 2022 13:40
Algeria's Energy Minister Mohamed Arkab attends the opening session of the 24th ministerial meeting of the Gas Exporting Countries Forum (GECF), in the Capital Cairo on October 25, 2022. (Photo by Khaled DESOUKI / AFP)
Foto: Menteri Energi Mohamed Arkab. (AFP/KHALED DESOUKI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Eksportir gas utama Afrika, Aljazair, menentang batasan harga gas alam dari Uni Eropa (UE). Hal tersebut dikhawatirkan mengancam investasi hulu.

"[Aljazair] tidak mendukung gagasan untuk membatasi harga," tutur Menteri Energi Mohamed Arkab, dilansir AFP, Rabu (21/12/2022).

Dia berbicara sehari setelah para menteri energi Uni Eropa menyetujui batasan harga sementara untuk mengurangi dampak krisis energi yang parah setelah serangan Rusia ke Ukraina.

"Pasar energi harus tetap bebas sehingga investasi hulu dapat berlanjut," ujarnya.

"Aljazair dipandang sebagai pemasok yang andal dan aman ke Eropa dan kami sepenuhnya setuju dengan mitra Eropa kami dalam penetapan harga jangka panjang," tambahnya.

Batasan harga UE, yang disepakati Senin setelah negosiasi berbulan-bulan, akan berlaku mulai 15 Februari dan berjalan selama satu tahun.

Negara-negara UE khawatir mereka akan kesulitan mengisi tangki penyimpanan gas pada musim dingin mendatang.

Batas atas akan aktif jika harga patokan Eropa untuk gas alam berjangka naik di atas 180 euro per megawatt hour selama tiga hari berturut-turut.

Adapun Rusia, yang dulunya pengekspor gas utama ke UE, telah mematikan kerannya sebagai pembalasan atas serangkaian sanksi yang melumpuhkan terhadapnya yang dirancang untuk menguras pendapatannya yang digunakan untuk perangnya.

Perlu diketahui, Kremlin juga mengkritik keras mekanisme batas atas tersebut.

Sebelum serangan Rusia ke Ukraina, Aljazair memasok sekitar 11% gas yang dikonsumsi di Eropa.

Sejumlah besar pejabat Eropa telah mengunjungi Aljazair dalam beberapa bulan terakhir untuk mencari kesepakatan pasokan guna membantu mengurangi ketergantungan pada Rusia.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Ketar-ketir, Eropa Terpecah Gegara Krisis Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular