Internasional

Makin Ketar-ketir, Eropa Terpecah Gegara Krisis Energi

luc, CNBC Indonesia
01 October 2022 08:00
European Union flags flutter outside the EU Commission headquarters in Brussels, Belgium, March 12, 2018. REUTERS/Yves Herman
Foto: REUTERS/Yves Herman

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara-negara Uni Eropa (UE) mulai 'terpecah' dalam menghadapi krisis energi. Sebagian anggota blok tersebut memutuskan untuk menyusun proposalnya sendiri terkait rencana pembatasan harga gas.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Iklim Polandia Anna Moskwa di tengah skeptisisme dari Brussels atas gagasan tersebut.

Pada pertemuan Jumat (30/9/2022), para menteri dari negara-negara Uni Eropa memperdebatkan apakah akan membatasi harga gas untuk meredam lonjakan harga energi dan inflasi. Adapun gagasan tersebut mendapat dukungan dari setidaknya 15 negara bagian, tetapi ditentang oleh negara lain, termasuk Jerman, pasar gas terbesar di Eropa.

Moskwa mengatakan setelah pertemuan - yang tidak menghasilkan komitmen kuat dari Brussel bahwa UE akan mengusulkan batas harga - sekelompok negara akan membuat proposal sendiri.

"Kami akan menyiapkan proposal legislatif terkait pembatasan harga gas," kata Moskwa kepada Reuters.

Polandia, Belgia, Italia, dan Yunani termasuk di antara negara-negara yang akan menyusun proposal tersebut.

"Kami akan menyusun proposal dan akan kami sampaikan ke Komisi [Eropa] dan saya harap Komisi menerimanya," katanya.

Kebijakan UE biasanya diusulkan oleh Komisi Eropa, setelah itu negara-negara UE dan Parlemen Eropa merundingkan dan menyetujui undang-undang akhir.

Moskwa mengatakan proposal tersebut akan mencakup harga gas grosir, dan siap untuk dibahas oleh para menteri energi Uni Eropa pada pertemuan 11 Oktober mendatang.

Sementara itu, Komisi Eropa mengatakan akan bekerja dengan negara-negara untuk mengembangkan ide-ide guna menjinakkan harga gas menjelang pertemuan para pemimpin Uni Eropa pekan depan, tetapi tidak secara eksplisit setuju untuk mengusulkan batas harga gas yang luas.

Yang jelas, Brussels telah memperingatkan bahwa batas harga grosir pada semua transaksi gas - baik impor dan perdagangan domestik - dapat memerlukan sumber daya keuangan yang signifikan, dan disertai dengan risiko.

"Ini jelas akan berdampak pada harga, tetapi juga akan secara efektif berarti penangguhan pasar gas UE dan menciptakan risiko terhadap keamanan pasokan," tutur Komisaris Energi UE Kadri Simson.

"Untuk mengambil langkah drastis seperti itu dengan cara yang bertanggung jawab, sejumlah prasyarat tidak dapat dinegosiasikan."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Krisis Energi Hantam Eropa, Kerusuhan di Depan Mata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular