
Bill Gates Teriak Lagi soal Ancaman Bumi Selain Covid, Kenapa

Jakarta, CNBC Indonesia - Miliarder dunia, Bill Gates kembali meneriakkan soal ancaman bumi pasca Covid-19. Ia bahkan khawatir cucu pertamanya akan tumbuh di dunia yang jauh lebih buruk.
Hal ini terkait "perubahan iklim". Jika saat ini tidak ada langkah perbaikan dan pencegahan terkait masalah itu, ia yakin malapetaka akan terjadi di dunia.
Dalam postingan di blog pribadi Gates Notes yang dirilis pada Selasa (20/12/2022) dini hari, ia awalnya menceritakan tentang bagaimana emosional dirinya saat mendengar kabar kehamilan putri pertamanya. Jennifer Katharine Gates (26) dan suaminya, Nayel Nassar, memang sedang menantikan bayi pertama mereka yang kemungkinan lahir tahun 2023.
"Cukup mengetik kalimat itu, 'Saya akan menjadi seorang kakek tahun depan'. Membuat saya emosional," tulis Gates, sebagaimana dikutip CNBC International.
"Dan pemikiran itu memberi dimensi baru pada pekerjaan saya," lanjutnya.
"Ketika saya berpikir tentang dunia tempat cucu saya akan dilahirkan, saya lebih terinspirasi dari sebelumnya untuk membantu anak dan cucu semua orang memiliki kesempatan untuk bertahan hidup dan berkembang," tegasnya.
Gates pun menyinggung tentang pekerjaan yang dia lakukan untuk memerangi perubahan iklim. Baik melalui Gates Foundation secara filantropi maupun dalam mendukung perusahaan iklim tahap awal dengan perusahaan investasinya, Breakthrough Energy Ventures.
Seberapa baik generasi pemimpin saat ini menanggapi perubahan iklim akan berdampak pada generasi mendatang. Ini, ujar Gates, merupakan poin pertama yang penting.
"Saya dapat menyimpulkan solusi untuk perubahan iklim dalam dua kalimat: Kita perlu menghilangkan emisi global gas rumah kaca pada tahun 2050," tulis Gates.
"Cuaca ekstrem telah menyebabkan lebih banyak penderitaan, dan jika kita tidak mencapai emisi net-zero, cucu kita akan tumbuh di dunia yang jauh lebih buruk," tambahnya.
Gates menyebut ia mendekati "hal tersulit yang pernah dilakukan manusia" dengan filantropi dan perusahaan nirlaba. Meskipun implikasi dari memenuhi tantangan itu sudah jelas, ia menyebut tantangan tersebut masih cukup besar untuk dihadapi.
"Saya dapat meringkas tantangan tersebut dalam dua kalimat: Mencapai nol akan menjadi hal tersulit yang pernah dilakukan manusia," muatnya lagi.
"Kita perlu merevolusi seluruh ekonomi fisik-bagaimana kita membuat sesuatu, bergerak, menghasilkan listrik, menanam makanan, dan tetap hangat dan sejuk-dalam waktu kurang dari tiga dekade," terangnya.
Diketahui tempat organisasi filantropinya bekerja, The Gates Foundation, telah mendanai pekerjaan adaptasi iklim. Seperti membantu orang menyesuaikan diri dengan implikasi pemanasan dunia, di mana tidak ada keuntungan yang bisa dihasilkan oleh perusahaan komersial.
Meski begitu tidak semua pekerjaan iklim Gates bersifat filantropis. Terobosan Energy Ventures sendiri mendanai perusahaan tahap awal yang berupaya membangun dan mengembangkan perusahaan untuk mendekarbonisasi berbagai sektor ekonomi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bill Gates Khawatir 'Bencana' Baru di Balik Perang Ukraina