NTB Punya Harta Karun 2 Miliar Ton Emas, Ini Kabar Terbarunya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
20 December 2022 17:05
Gali Tanah Tak Sengaja Dapat Guci, Ternyata Isi Harta Karun
Foto: Infografis/Gali Tanah Tak Sengaja Dapat Guci, Ternyata Isi Harta Karun/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan pencarian "harta karun" berupa sumber daya mineral emas dan tembaga sebesar 2 miliar ton di tambang Onto, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih berlangsung.

Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Moehammad Awaluddin menyampaikan PT Sumbawa Timur Mining (PT STM) selaku pemegang Kontrak Karya (KK) di tambang Onto tersebut masih melakukan kegiatan eksplorasi.

Oleh karena itu, menurutnya belum ada peningkatan angka temuan dari data yang sempat disampaikan perusahaan beberapa waktu lalu.

"Secara sumber daya belum ada peningkatan lagi, namun perusahaan masih melakukan kegiatan eksplorasi berupa pemboran untuk peningkatan status sumber daya," kata Awaluddin kepada CNBC Indonesia, Selasa (20/12/2022).

Sebelumnya, PT Sumbawa Timur Mining (STM) angkat bicara mengenai adanya potensi atas cadangan emas dan tembaga yang berlimpah.

Manajemen Sumbawa Timur Mining menyebutkan, saat ini kegiatan eksplorasi dari temuan potensi emas itu masih berlangsung.

Presiden Direktur STM, Bede Evans mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya megembangkan berbagai opsi, utamanya agar proyek Hu'u dapat dikembangkan menjadi sebuah proyek penambangan.

"Terlalu awal bagi kami untuk memberikan informasi mengenai kapan Proyek Hu'u akan masuk ke tahap berikutnya, semua masih harus melewati berbagai kajian teknis dan ekonomis," ujar Evans kepada CNBC Indonesia Jumat (3/6/2022).

Begitu juga dengan umur tambang dan perkiraan produksi nantinya, menurutnya masih terlalu dini untuk bisa diperkirakan. Namun demikian, sebelumnya ia menargetkan bahwa penambangan di wilayah tersebut dapat dilakukan pada 2030-2035 mendatang.

Pasalnya, masih terdapat beberapa proses kajian lanjutan untuk memastikan potensi sumber daya yang ada.

"Jadi jawaban kami perkiraan tahun 2030 sampai 2035 jadi saat ini kita masih menghadapi tantangan terkait dengan resources yang ada di Onto. Ini masih kami lakukan berbagai diskusi," kata dia dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (21/4/2022).

Adapun sejak eksplorasi dimulai pada tahun 2010, proyek ini setidaknya telah menelan biaya mencapai US$ 200 juta. Sementara untuk Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun ini perusahaan sudah menyiapkan dana kurang lebih sebesar US$ 80 juta.

"Kurang lebih US$ 200 juta dari tahun 2010 saat eksplorasi, usai diambil alih oleh vale. Di RKAB US$ 80 juta untuk eksplorasi mineral di lokasi yang sama," katanya.

Untuk diketahui, perusahaan beberapa waktu lalu mengumumkan hasil perkiraan terbaru potensi sumber daya tembaga dan emas Onto. Hingga Desember 2021, perusahaan mencatat bahwa wilayah ini memiliki total potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 1,1 miliar ton dengan kadar 0,96% Cu (Tembaga) dan 0,58 g/t Au (Emas) dan total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 1,0 miliar ton dengan kadar 0,7% tembaga dan 0,4 g/t emas.

Hal ini tentunya mengalami peningkatan dibandingkan dengan perkiraan potensi sumber daya mineral yang telah diumumkan pada Desember 2019 lalu. Pada saat itu, perusahaan mengumumkan total potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 0,76 miliar ton dengan kadar 0,93% tembaga dan 0,56 g/t emas dan total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 0,96 miliar ton dengan kadar 0,87% tembaga dan 0,44 g/t emas (total 1,7 Bt dengan kadar 0,89% tembaga dan 0,49 g/t emas).

Perkiraan potensi sumber daya mineral Onto per Desember 2021 meningkatkan sebesar 0,4 miliar ton atau setara dengan peningkatan sebesar lebih 20% dibandingkan dengan per Desember 2019.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bikin Geger, Ini Penemu Harta Karun 2 Miliar Ton Emas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular