Jokowi Bawa Kabar Buruk Soal Dunia, Begini Ternyata Parahnya!

News - Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
19 December 2022 11:45
Sambutan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbuka Puncak Peringatan Dies Natalis UGM 2022. (Tangkapan Layar Youtube UGM) Foto: Sambutan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbuka Puncak Peringatan Dies Natalis UGM 2022. (Tangkapan Layar Youtube UGM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan situasi ekonomi dunia terkini yang masih jauh dari kabar baik. Bukan menakuti, Jokowi menginginkan agar semua pihak lebih waspada terhadap tekanan yang muncul.

"Dampak pandemi belum selesai ekonomi dunia belum pulih," kata Jokowi dalam Rapat Terbuka Puncak Peringatan Dies Natalis UGM 2022, Senin (19/12/2022)

Pandemi covid-19 adalah satu masalah. China kini menjadi sorotan, sebab penyebaran kasus menjadi tidak terkendali sehingga berdampak para terhadap perekonomian. Apalagi pemerintahan Presiden Xi Jinping memberlakukan kebijakan 0 covid.

Masalah lainnya adalah ketegangan geopolitik, salah satunya perang Rusia dan Ukraina. Berjalan sejak Februari 2022, perang telah menimbulkan krisis energi dan pangan di banyak negara. Hingga saat ini tidak ada yang tahu kapan perang akan berakhir.

"Masalah kemanusiaan diperparah oleh perang krisis pangan, krisis energi dan krisis finansial telah membuat puluhan negara mengalami kebangkrutan, serta jutaan orang mengalami kekurangan pangan dan kelaparan dan jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem," papar Jokowi.

Krisis keuangan datang akibat kebijakan negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang agresif menaikkan suku bunga acuan, sehingga membuat gejolak di pasar keuangan. Banyak negara berkembang dan miskin kini terpuruk.

Indonesia sendiri, kata Jokowi masih cukup baik di tengah kondisi buruk tersebut. Ekonomi masih tumbuh tinggi, yait sekitar 5% dalam empat kuartal terakhir. Inflasi, meski ada kenaikan akibat penyesuaian harga BBM, namun masih pada level terkendali yaitu di bawah 6%.

"Kita tidak boleh puas dengan situasi ini Indonesia harus mampu meningkatkan kemandirian pangan dan energi bahkan Indonesia berpeluang menjadi lumbung pangan dan negeri dunia apalagi energi hijau yang sangat dibutuhkan dunia," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Jokowi & Sri Mulyani Buka-bukaan Situasi Ekonomi RI Terkini


(mij/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading