Internasional

Vatikan Minta Maaf ke Rusia, Kenapa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
16 December 2022 18:05
Paus Fransiskus berdoa di depan Tiang Maria Dikandung Tanpa Noda pada 08 Desember 2022 di Roma, Italia. Tradisi kepausan ini menandai dimulainya musim Natal saat Paus mengunjungi monumen dan memahkotai patung Maria dengan karangan bunga. Tahun ini, Paus memusatkan doanya, secara khusus, pada perdamaian di dunia, dan terutama untuk perdamaian di Ukraina yang
Foto: Paus Fransiskus berdoa di depan Tiang Maria Dikandung Tanpa Noda pada 08 Desember 2022 di Roma, Italia. Tradisi kepausan ini menandai dimulainya musim Natal saat Paus mengunjungi monumen dan memahkotai patung Maria dengan karangan bunga. (Getty Images/Franco Origlia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin tertinggi Katolik Roma, Paus Fransiskus, menghaturkan permintaan maafnya kepada Rusia. Hal ini menyusul sebuah komentar terkait rasisme yang dipaparkannya kepada publik.

Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan bahwa Vatikan telah meminta maaf atas komentar Paus. Hal ini juga telah dikomunikasikan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Saya sekarang dapat mengkonfirmasi ada kontak diplomatik untuk efek itu," katanya dikutip Moscow Times, dikutip Jumat (16/12/2022).

Sebelumnya Paus Fransiskus mengatakan dalam sebuah wawancara pada bulan November bahwa beberapa aktor 'paling kejam' dalam peperangan antara Rusia-Ukraina bukanlah yang berbudaya Rusia melainkan etnis minoritas seperti Chechnya, Buryats, dan sebagainya.

Komentar itu menarik kemarahan dari Rusia. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menggambarkan mereka sebagai 'penyimpangan' dan 'di luar Russophobia.'

Rusia telah dituduh menerapkan pembagian perang secara tidak proporsional. Negara itu mengerahkan lebih banyak etnis minoritasnya ketika menyusun cadangan untuk berperang dalam perang di Ukraina.

Para kritikus Kremlin berpendapat bahwa minoritas non-Rusia yang berperang di Ukraina mengalami situasi sekarat dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada etnis Rusia.

Etnis minoritas non-Rusia juga telah beberapa kali dituduh tanpa bukti memainkan peran yang sangat besar di tempat-tempat seperti pinggiran kota Kyiv, di mana penyelidik PBB sedang menyelidiki tuduhan bahwa tentara Rusia membantai warga sipil.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Paus Fransiskus Beberkan Alasan Italia 'Darurat' Populasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular