Internasional

Eropa Jatuhkan 'Bom' Baru ke Rusia, Berharap Putin Menyerah

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 December 2022 09:00
uni eropa
Foto: Dok Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) menyetujui sanksi baru terhadap Rusia atas perang di Ukraina pada Kamis (15/12/2022). Ini akan menjadi putaran kesembilan sanksi terhadap Moskow yang diberikan oleh blok tersebut.

Mengutip AFP, pekan lalu UE mengusulkan sanksi yang termasuk memasukkan hampir 200 individu dan entitas Rusia ke dalam daftar hitam, menargetkan tiga bank, membatasi investasi pertambangan, dan melarang lebih banyak saluran TV Rusia.

Dalam menghadapi serangan Rusia di Ukraina, UE juga tampaknya memberlakukan larangan memasok mesin drone ke Rusia dan Iran, di mana terakhir kali mereka memasok drone yang dilengkapi hulu ledak dalam serangan oleh Moskow.

Persetujuan paket sanksi itu sebelumnya ditunda setelah negara-negara pesisir, termasuk Belgia dan Belanda, meminta pengecualian atas sanksi sebelumnya yang menargetkan produsen pupuk Rusia, yang menurut Polandia dan Lithuania tidak dapat diterima.

Para pejabat mengatakan kesepakatan kompromi dicapai di sela-sela KTT para pemimpin Uni Eropa di Brussel dan sanksi akan secara resmi dikonfirmasi pada hari ini, Jumat (16/12/2022).

"Para duta besar pada prinsipnya menyetujui paket sanksi terhadap Rusia sebagai bagian dari dukungan berkelanjutan UE untuk Ukraina," cuit kepresidenan Ceko di UE.

Para diplomat mengatakan bahwa setelah pertengkaran itu beberapa pengecualian terkait pangan dan pupuk telah disetujui sebagai bagian dari perjanjian.

Menjelang kesepakatan, diplomat top Ukraina mengecam upaya untuk membatalkan sanksi yang sudah ada di Moskow.

"Upaya untuk mengizinkan oligarki dan perusahaan Rusia untuk mengurangi sanksi Uni Eropa yang sudah diberlakukan merupakan pukulan bagi seluruh rezim sanksi," cuit Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba di Twitter.

"Kami sangat menentang mereka dan berterima kasih kepada anggota UE yang melakukannya juga."

Uni Eropa telah memberlakukan delapan gelombang sanksi terhadap Rusia sejak meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari lalu, termasuk menargetkan ekspor minyak utamanya.

Namun, para diplomat juga telah memperingatkan bahwa blok tersebut mulai kehabisan cara untuk merugikan ekonomi Rusia karena perang masih terus berlanjut hingga bulan ke-10.

Blok tersebut telah menghindari penargetan pasokan gas dari Rusia karena takut akan semakin mendorong naik harga energi. Mereka juga menghindari sektor-sektor yang penting bagi masing-masing negara anggota, seperti berlian.

Uni Eropa, bersama dengan mitranya di G7, pekan lalu memperkenalkan aturan yang bertujuan membatasi harga minyak Rusia yang dijual di pasar dunia. Ini sebagai upaya membatasi dana untuk mesin perang Moskow.

Larangan UE atas impor minyak mentah melalui laut dari Rusia juga mulai berlaku, setelah awalnya disetujui awal tahun ini.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eropa Bakal Jatuhkan 'Bom' Baru ke Rusia, Jadi yang Terbesar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular