
Giliran 'Rusia' Teriak Ngeri Perang, Serangan Ukraina Sadis?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pro Rusia mengecam serangan yang dilancarkan pasukan Ukraina. Ini terjadi di wilayah yang diduduki Rusia dan dianeksasi Moskow bulan lalu Donetsk.
Tentara Kyiv meluncurkan serangan besar-besaran ke wilayah itu Kamis. Pro Rusia di sana menyebutnya 'serangan terbesar' dalam sejarah perang yang sebenarnya telah dimulai pada 2014.
Walikota Donetsk yang ditunjuk resmi Moskow, Aleksey Kulemzin, mengatakan Ukraina menghujani 40 rudal BM-21. Serangan itu menargetkan warga sipil dan mengancam wilayah-wilayah penting di kota itu.
"Tepat pukul 7 pagi, (Ukraina) menundukkan pusat Donetsk (kota) dalam serangan terbesar sejak 2014," kata Kulemzin dalam akun Telegramnya yang dikutip CNN International, Jumat (16/12/2022).
Kulemzin juga berbagi foto tentang kerusakan pada bangunan perumahan dan komersial serta sebuah katedral. Namun sejauh ini Media Rusia belum melaporkan adanya korban jiwa.
Sebelum perang Rusia ke Ukraina terjadi Februari 2022, Donetsk yang menjadi wilayah pemberontak pro Rusia, telah berkonflik dengan pemerintah selama delapan tahun. Wilayah ini menjadi salah satu tempat yang diambil alih secara administrasi oleh Moskow dalam referendum Oktober lalu.
Sementara itu, serangan Ukraina ke Donetsk ini terjadi pada saat yang bersamaan dengan peluncuran rudal Rusia di Kherson, yang terletak di Selatan. Kepala Regional Administrasi Militer Kherson, Yaroslav Yanushevych, mengatakan wilayah itu mendapatkan 86 serangan dalam 24 jam terakhir.
"Penembakan yang sedang berlangsung dari Moskow telah menewaskan sedikitnya dua orang pada hari Kamis dan melukai tiga orang lainnya. Salah satu (korban) adalah seorang sukarelawan, anggota tim respons cepat dari organisasi internasional. Selama penembakan, mereka berada di jalan, mereka terluka parah oleh serangan musuh," tambahnya.
Saat ini, eskalasi perang Rusia-Ukraina sendiri diketahui meningkat dari sisi serangan udara. Ini mendorong mitra pendukung Ukraina, Amerika Serikat (AS), berniat untuk membantu Kyiv dengan mengirimkan sistem pertahanan rudal Patriot.
Moskow menanggapi rencana itu dengan keras. Kedutaan Rusia di Washington mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa pengiriman sistem rudal Patriot akan dianggap provokatif oleh Kremlin.
Selain itu, Kremlin juga mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan sistem pertahanan rudal Patriot sebagai target yang sah untuk serangan Rusia jika mereka dikirim ke Ukraina.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam