Internasional

Xi Jinping Pusing, Maju Kena Mundur Kena Gegara Covid

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 December 2022 15:05
Lonjakan kasus covid di China. (AP/Ng Han Guan) Foto: Lonjakan kasus covid di China. (AP/Ng Han Guan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam dua minggu terakhir, otoritas pemerintah lokal dan pusat China melonggarkan beberapa pembatasan terkait Covid. Salah satunya terkait tes virus negatif dan pemeriksaan kode kesehatan yang tidak lagi diperlukan untuk bepergian ke dalam negeri.

Namun, hal tersebut menyisakan dilema bagi Presiden Xi Jinping karena pelonggaran pembatasan secara tiba-tiba telah menimbulkan masalah baru.

Laporan terkait penduduk yang jatuh sakit telah melonjak. Kota Beijing mengatakan pada Minggu, klinik demamnya menerima 22.000 kunjungan pasien, naik 16 kali lipat dari pekan sebelumnya.

"Pembukaan kembali ini datang agak tiba-tiba, dan agak tegas. Itu melebihi harapan kami," kata Gang Yu, salah satu pendiri dan ketua eksekutif 111, penjual obat-obatan dan layanan kesehatan online dalam bahasa Mandarin, dilansir CNBC International, Jumat (16/12/2022).

Akibatnya, pesanan produk penurun demam dan obat-obatan terkait telah melonjak sepuluh kali lipat sejak akhir November. Yu mengatakan ada "kekurangan luar biasa" obat-obatan yang tidak dapat dipenuhi pabrik, situasi yang diperkirakan akan berlangsung setidaknya tiga atau empat minggu lagi.

Di atas permintaan yang tinggi, puluhan pekerja di 111 gudang atau kantor di berbagai bagian China dinyatakan positif Covid. "Ini menciptakan kekurangan luar biasa staf," kata Yu.

"Itu tantangan yang berbeda dari awal tahun ini, ketika penguncian Covid yang meluas berarti ribuan pesanan baru terdampar di titik distribusi yang berbeda setiap hari," kata Yu.

Pengiriman juga masih lebih lambat dari biasanya di beberapa bagian negara China. Bahkan hingga Minggu, agen pos China mengatakan lebih dari 400 titik distribusi di Beijing dan bagian lain negara itu tetap ditutup karena alasan terkait Covid.

Untuk skala, layanan pos mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah mengumpulkan lebih dari 360 juta paket per hari atau lebih dari satu paket per orang di AS.

Di sisi lain China juga melaporkan penurunan penjualan ritel yang lebih buruk dari perkiraan pada November, serta pertumbuhan yang lebih lambat dalam produksi industri dan investasi aset tetap.

Pihak berwenang pada Rabu pagi melaporkan 2.249 kasus Covid bergejala secara nasional untuk hari sebelumnya, 20% di antaranya terdeteksi di ibu kota. Angka-angka itu juga dianggap dipengaruhi oleh pengurangan pengujian.

Namun jumlah kasus secara keseluruhan di ibu kota China bisa berkali-kali lebih tinggi dari yang tercatat.

Rumah sakit besar kota telah mencatat 19.000 pasien dengan gejala flu dari 5 hingga 11 Desember, lebih dari enam kali lipat dari minggu sebelumnya, kata seorang pejabat kesehatan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

China sedang Kacau Balau, Xi Jinping 'Menghilang'


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading