Tembus US$24 M, Ini Pendorong Ekspor RI Selama November 2022!

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Kamis, 15/12/2022 18:55 WIB
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai ekspor Indonesia pada November 2022 tercatat mencapai sebesar US$ 24,12 miliar atau turun sebesar 2,46% dibanding dengan bulan sebelumnya.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), komposisi nilai ekspor mtm tersebut baik secara migas maupun non migas, untuk ekspor migas itu turun sebesar 11,85% atau secara nilai turun dari US$ 1,29 miliar menjadi US$ 1,14 miliar.


Sementara untuk ekspor non migas terjadi penurunan 1,94% atau dalam nilai turun dari US$ 23,44 miliar menjadi US$ 22,99 miliar.

"Nah pada tahun 2021 dan 2022 pertumbuhan ekspor di bulan November memiliki pola yang sama bila dibandingkan dengan Oktober, yaitu mengalami penurunan secara m-to-m," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah dalam konferensi pers Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia November 2022, Kamis (15/12/2022).

Menurutnya, nilai ekspor yang menurun ini disebabkan oleh turunnya dari peran beberapa komoditas. Penurunan ekspor non migas pada bulan November 2022 turun sebesar 1,94%. Sementara untuk ekspor migas yang juga mengalami tren penurunan sebesar 11,85%, didorong oleh penurunan hasil minyak.

Adapun dari data-data yang disebutkan, berikut daftar komoditas ekspor RI yang ekspornya paling tinggi di November 2022:

1. Bahan bakar mineral US$ 5.115,4 juta

2. Lemak dan minyak hewan/nabati US$ 2.898,7 juta

3. Mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya US$ 1.212,0 juta

4. Kendaraan dan bagiannya US$ 936,7 juta

5. Gas US$ 803,0 juta

6. Bijih logam, terak, dan abu US$ 795,1 juta

7. Logam mulia dan perhiasan/permata US$ 627,2 juta

8. Pulp dari kayu US$ 370,9 juta

9. Pakaian dan aksesorinya (rajutan) US$ 370,7 juta

10. Hasil minyak US$ 325,5 juta


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Surplus Neraca Dagang RI April 2025 Susut, Tersisa USD 150 Juta