
Ekspor Terendah dalam 6 Bulan, Harta Karun RI Tak Lagi Dicari

Ekspor batu bara dan CPO berkontribusi sekitar 30% terhadap ekspor Indonesia sehingga pergerakan kedua komoditas sangat berdampak ke ekspor Indonesia.
Berikut nilai dan volume komoditas ekspor andalan Indonesia
1. Besi dan Baja
Volume ekspor pada November 1,35 juta ton
Nilai ekspor pada November US$ 2,34 miliar
Volume ekspor pada Oktober 1,39 juta ton
Nilai ekspor pada Oktober US$ 2,30 miliar
2. Minyak kelapa sawit
Volume ekspor pada November 2,73 juta ton
Nilai ekspor pada November US$ 3,34 miliar
Volume ekspor pada Oktober 3,37 juta ton
Nilai ekspor pada Oktober US$ 2,85 miliar
3. Batu bara
Volume ekspor pada November 29,69 juta ton
Nilai ekspor pada November US$ 4,16 miliar
Volume ekspor pada Oktober 32,73 juta ton
Nilai ekspor pada Oktober US$ 4,41 miliar
4. Gas alam
Volume ekspor pada November 1,28 juta ton
Nilai ekspor pada November US$ 0,80 miliar
Volume ekspor pada Oktober 1,35 juta ton
Nilai ekspor pada Oktober US$ 0,92
Bila dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya, volume ekspor batu bara memang anjlok. Namun, harga batu bara yang stabil tinggi di atas US$ 300 per ton membantu nilai ekspor.
Volume ekspor batu bara asih menembus 33,5 juta ton pada Agustus 2022 tetapi angkanya mencapai 29,69 juta ton atau turun 11,3%.
"Penurunan besar batu bara terutama dari India karena ada kenaikan produksi (dalam negeri India)," tutur Habibullah.
Dia menambahkan penurunan ekspor ke India adalah yang tertinggi dibandingkan negara lain yakni menembus US$ 501,4 juta disusul oleh Vietnam (US$ 138,1 juta), Spanyol (US$ 128,9 juta), Belanda (US$ 123,6 juta) dan Jepang (US$ 100, 1 juta).
Dari sisi impor, permintaan Indonesia akan bahan baku/penolong dan modal serta barang konsumsi turun baik secara tahunan atau bulanan.
Namun, impor barang modal masih naik baik tahunan atau bulanan.
Secara keseluruhan, ekspor pada Januari-Novemebr 2022 menembus US$ 268,18 milair sementara impor tercatat US$ 217,58 miliar. Dengan demikian, surplus neraca perdagangan pada Januari-November tercatat US$ 50,59 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
