Akhir Tahun, Listrik RI Makin Luber!

News - Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
14 December 2022 16:20
Petugas PLN melakukan perawatan menara listrik di kawasan Gardu Induk Karet Lama, Jakarta, Rabu (10/1/2018). Foto: CNBC Indonesia/ Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan kondisi kelistrikan secara nasional per tanggal 11 Desember 2022 dalam kondisi aman.

Di mana daya mampu nasional sebesar 46,82 gigawatt (GW) dengan beban puncak sebesar 35,24 GW. Dengan begitu, maka masih terdapat sisa cadangan operasi sebesar 11,58 GW atau sekitar 32,86%.

"Apabila dirinci pada 22 sistem kelistrikan besar maka terdapat 19 sistem kelistrikan dalam kondisi normal, 3 sistem kelistrikan kondisi siaga, serta tidak ada sistem kelistrikan defisit daya," ujar dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Selasa (14/12/2022).

Seperti diketahui, permasalahan kelebihan listrik atau over supply listrik hingga kini masih mendera PT PLN (Persero). Hal tersebut imbas dari prediksi pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai harapan, sementara pembangkit baru terus bermunculan.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa berpendapat bahwa pemerintah perlu turun tangan dalam mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan membentuk tim negosiasi listrik swasta seperti yang sudah dilakukan pada era 1999-2000.

Fabby berharap, terlibatnya pemerintah dalam bernegosiasi dengan perusahaan listrik swasta alias Independent Power Producer (IPP) tidak hanya berkutat pada penundaan jadwal operasi pembangkit. Namun paling tidak dapat melakukan renegosiasi kontrak Take or Pay dengan menurunkan Capacity Factor (CF) pembangkit.

"Negosiasinya di back up pemerintah, gak hanya menunda pembangkit tapi menurunkan take or pay-nya itu," kata Fabby kepada CNBC Indonesia, Kamis (13/10/2022).

Pasalnya, tidak adil jika PLN harus membayar TOP sebesar 80% Capacity pembangkit. Paling tidak pemerintah dapat bernegosiasi untuk menurunkannya menjadi 60%, mengingat permintaan listrik masih lesu.

"Jadi ini harusnya perhatian Presiden gak hanya ngomong over capacity. Presiden harus bentuk tim ini negosiasi dengan IPP jadi yang dirubah itu klausulnya apalagi sekarang kita mau transisi energi mau kurangi PLTU," kata dia.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Penghapusan Listrik Buat 'Orang Miskin' 450 VA Bikin Heboh


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading