
China Bahayakan RI! Dampaknya Sudah Terasa, Cuan Dagang Turun

PMI Manufaktur Jepang dan Amerika Serikat (AS) juga melandai pada November yang menandai melambat aktivitas bisnis di negara tersebut.
PMI Manufaktur Jepang melandai ke 49 pada November 2022. Ini adalah kali pertama Jepang mencatatkan PMI Manufaktur di bawah 50 atau non-ekspansif sejak Januari 2021.
PMI AS melandai ke 47,7 pada November 2022 yang menandai kontraksi pertama sejak Juni 2020.
AS dan Jepang merupakan pasar ekspor terbesar untuk Indonesia setelah China. Terkontraksinya PMI Manufaktur kedua negara menjadi sinyal ada perlambatan ekonomi di negara tersebut yang akan berdampak ke permintaan impor dari Indonesia.
Surplus diperkirakan akan melandai pada November 2022 karena harga komoditas andalan Indonesia melandai.
Merujuk pada Refinitiv, rata-rata harga batu bara pada November 2022 tercatat US$ 340,2 per ton, lebih rendah dibandingkan harga Oktober yakni US$389,8 per ton. Batu bara menyumbang sekitar 15% dari ekspor Indonesia sehingga pelemahan harga akan berdampak kepada nilai ekspor.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan impor tidak akan berlari kencang pada November 2022. Kondisi ini setidaknya tercermin dari PMI Manufaktur Indonesia yang turun menjadi 50,3 dari 51,8 pada November.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)[Gambas:Video CNBC]