Internasional

Geger Skandal Korupsi Parlemen Eropa, Siapa Dalangnya?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
13 December 2022 21:02
In this handout photograph taken and released by European Parliament on December 7, 2022, Greek politician and European Parliament vice-president Eva Kaili speaks during the European Book Prize award ceremony in Brussels. - The lawyer for Eva Kaili said on December 13, 2022 his client was
Foto: Eva Kaili. (AFP/ERIC VIDAL)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah skandal korupsi mengguncang Parlemen Eropa. Salah satu anggota parlemen asal Yunani, Eva Kaili, ditahan oleh polisi Belgia pada Jumat (9/12/2022) dengan dakwaan partisipasi dalam organisasi kriminal, pencucian uang, dan korupsi.

Dalam laporan Euronews, Kaili diduga melakukan lobi ilegal untuk mendukung negara Teluk Persia, yang diidentifikasi oleh media Belgia sebagai Qatar, untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022.

Sang legislator dilaporkan 'tertangkap basah', satu-satunya keadaan yang memicu pencabutan segera kekebalan parlementer. Penangkapan ini menyusul penggerebekan di Brussel, Jumat lalu.

Barang bukti berupa uang tunai 600.000 euro, 150.000 euro, serta beberapa ratus ribu euro lain di dalam sebuah koper di kamar hotel.

Ayahnya, Alexandros, dan suaminya, Francesco Giorgi, juga diinterogasi atas dugaan peran mereka dalam skema tersebut.

Kaili mencalonkan diri untuk Parlemen Eropa dan terpilih pada tahun 2014. Dia bergabung dengan kelompok Sosialis & Demokrat (S&D). Ia dengan cepat memperoleh reputasi sebagai ramah media dan mudah didekati.

Selama bertahun-tahun, Kaili telah menjadi bagian dari berbagai komite, termasuk sebagai anggota pengganti Delegasi untuk hubungan dengan Semenanjung Arab (DARP).

Hannah Neumann, anggota parlemen asal Jerman yang memimpin DARP, mengatakan bahwa selama masa jabatannya, ia melihat beberapa kedutaan mencoba mempengaruhi keputusan komite "jauh lebih agresif daripada yang lain."

"Sangat jelas bahwa beberapa kolega dari kelompok S&D memiliki agenda pro-Qatar yang kuat. Namun, saya tidak pernah berpikir bahwa dalam beberapa kasus ini mungkin terkait dengan campur tangan eksternal ilegal dan tuduhan itu mengejutkan saya," kata Neumann kepada Euronews.

"Jika ternyata benar bahwa Qatar, atau negara lain mana pun, telah mencoba mempengaruhi Anggota Parlemen Eropa melalui suap dalam jumlah besar, ini akan menjadi beban berat bagi hubungan diplomatik dan juga pekerjaan saya dengan delegasi."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Korupsi Parlemen Eropa, Anggota Didesak Resign Massal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular