
Pengakuan Mengejutkan Skandal Korupsi Parlemen Eropa & Qatar

Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal korupsi yang mengguncang Parlemen Eropa dan diduga melibatkan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 kian tersingkap.
Francesco Giorgi, mitra wakil presiden Parlemen Eropa yang terjaring operasi tangkap tangan, Eva Kaili, telah mengakui perannya dalam skandal korupsi Qatar. Hal tersebut diungkapkan dua sumber Reuters yang mengetahui langsung masalah tersebut.
Adapun, pengakuan kepada penyelidik Belgia pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Belgia Le Soir dan surat kabar Italia La Repubblica.
Pengakuan Giorgi menerima suap dari Qatar untuk memengaruhi keputusan Parlemen Eropa tentang Qatar telah memberikan "kontribusi yang signifikan" terhadap penyelidikan yang sedang dilakukan oleh hakim investigasi Belgia, kata salah satu sumber.
Menurut sumber yang sama, Giorgi, seorang asisten parlemen Uni Eropa, berusaha untuk membebaskan rekannya Kaili dari kesalahan apapun.
Adapun, melalui pengacaranya, Kaili membantah melakukan tindak pidana yang dituduhkan.
Pengacara Giorgi, yang saat ini ditahan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut atas kasus tersebut, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Qatar juga membantah telah berusaha menyuap anggota parlemen.
"Negara Qatar dengan tegas menolak setiap upaya untuk mengaitkannya dengan tuduhan pelanggaran. Setiap asosiasi pemerintah Qatar dengan klaim yang dilaporkan itu tidak berdasar dan sangat salah informasi," kata seorang pejabat Qatar kepada Reuters, dikutip Jumat (16/12/2022).
Dalam pengakuannya, Giorgi juga mengatakan dia mencurigai Anggota Parlemen Eropa dari Belgia Marc Tarabella telah menerima uang dari Qatar.
Tarabella, yang sebelumnya mengonfirmasi bahwa rumahnya digeledah pada Sabtu sebagai bagian dari penyelidikan Belgia, membantah melakukan kesalahan.
Giorgi juga mengatakan dia mencurigai Anggota Parlemen Eropa Italia Andrea Cozzolino telah menerima dana ilegal Qatar.
Cozzolino tidak menanggapi permintaan komentar melalui email dari Reuters tetapi mengatakan kepada kantor berita Italia: "Saya tidak sedang diselidiki. Saya belum diinterogasi. Saya belum digeledah, dan kantor saya juga belum disegel."
Sementara itu, Parlemen Eropa telah menangguhkan semua pekerjaan pada undang-undang yang terkait dengan Qatar, dan presiden parlemen, Roberta Metsola, mengatakan kepada para pemimpin Uni Eropa bahwa dia akan memimpin reformasi untuk mencegah terulangnya skandal korupsi kriminal.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Skandal Korupsi Parlemen Eropa, Siapa Dalangnya?
