Australia Ketakutan Heboh KUHP Baru, RI Turunkan Tim Khusus

Martya Rizky, CNBC Indonesia
09 December 2022 15:55
Bendera Australia dan Aborigin berkibar setengah tiang di Harbour Bridge di Sydney, Jumat (9/9/2022). Bendera setengah tiang tersebut sebagai penghormatan atas meninggalnya Ratu Elizabeth II, pemimpin terlama dalam sejarah Inggris dalam usia 96 tahun. (Photo by ROBERT WALLACE/AFP via Getty Images)
Foto: Bendera Australia dan Aborigin berkibar setengah tiang di Harbour Bridge di Sydney, Jumat (9/9/2022). Bendera setengah tiang tersebut sebagai penghormatan atas meninggalnya Ratu Elizabeth II, pemimpin terlama dalam sejarah Inggris dalam usia 96 tahun. (Photo by ROBERT WALLACE/AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Australia secara resmi memberi peringatan perjalanan kepada warganya yang hendak berpergian ke Indonesia. Peringatan tersebut dilakukan pada hari Kamis, 8 Desember 2022 kemarin. Hal ini terjadi pasca disahkannya UU KUHP baru di Indonesia, yang melarang seks di luar nikah untuk penduduk lokal dan pelancong menjadi penyebabnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan bahwa saat ini pihaknya butuh dukungan Indonesia Incorporated, yaitu segala upaya dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bersinergi dengan korporasi swasta guna mencapai tujuan ekonomi Bersama.

"Jadi kita jangan terpecah-belah. Saya ingin mengimbau kita semua kembali fokus kepada bagaimana bangsa ini, bangsa yang besar yang sudah dihargai oleh bangsa-bangsa yang lain. Juga bisa mengkomunikasikan suatu kebijakan pemerintah yang sudah diketok di DPR kemarin, agar dimengerti dengan baik oleh calon wisatawan yang datang ke Indonesia," kata Sandiaga Uno dalam siaran langsung Profit CNBC Indonesia TV, Jumat (9/12/2022).

Sandi menuturkan, dirinya telah menurunkan tim dan telah diberangkatkan ke Australia untuk mensosialisasikan dan menjelaskan terkait dengan UU KUHP baru tersebut.

"Ini kami sudah menurunkan tim, tim kami sekarang sudah ada di Australia sebagai market pertama kita. Saya begitu itu diketok (UU KUHP) saya langsung mengirimkan tim ke Australi, kami juga memberi suatu tugas khusus kepada perwakilan kita yang ada di pasar-pasar utama kita untuk menjelaskan dan mensosialisasikan," terangnya.

"Jangan ikut meramaikan kegaduhan yang ada di sosial media, tapi jelaskan satu-persatu. Karena yang akan kita Jelaskan itu wisatawan yang mau datang, wisatawan yang sudah mem-booking, dan wisatawan yang sedang proses untuk mendatangkan revenue atau mendatangkan devisa bagi kita," lanjut Sandi.

Sejalan dengan itu, ia menyampaikan bahwa Indonesia tetap menyambut, menghargai, dan menghormati masalah pibadi wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Oleh karena itu, ia akan terus berupaya untuk bagaimana menjaga reputasi Indonesia, terutama reputasi dari Bali, serta reputasi kepemimpinan Indonesia yang sudah ditoreh Bersama pada saat perhelatan G20 tahun 2022 kemarin.

"Nah yang juga harus kita lakukan adalah bagaimana reputasi Indonesia, reputasi Bali terutama, dan reputasi kepemimpinan Indonesia yang sekarang sudah kita toreh itu bisa kita jaga dengan baik," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, respon masyarakat internasional tentu akan disikapi dengan baik dan dihormati. Sandi menuturkan bahwa dirinya siap untuk menjamu para tamu mancanegara dengan sebaik-baiknya.

"Kita sangat-sangat memberikan karpet merah untuk wisatawan datang ke Indonesia, dan begitu mereka sampai di Indonesia, kita akan layani selayaknya tamu agung dan kita akan hargai masalah pribadi mereka," ucap Sandi.

Tak hanya Australi, Sandi juga memberi perhatian khusus kepada 4 negara lainnya, di mana diketahui negara-negara tersebut merupakan pengunjung setia untuk produk wisata di Indonesia. Adapun negara-negara tersebut , ialah Singapura, Malaysia, India, Amerika Serikat, dan Timor Leste.

Sandi menyampaikan bahwa dirinya juga telah menurunkan tim lain untuk mensosialisasikan UU KUHP baru kepada empat negara tersebut.

"Kami sudah menurunkan tim karena kita akan memberikan sesuatu statement yang jelas dan tegas untuk meyakinkan stakeholders, seluruh wisatawan yang ingin berkunjung untuk tidak ragu lakukan aktivitas wisata di Indonesia," tuturnya.

"Saya yang akan menjamin, kami dari Kemenparekraf yang akan memastikan bahwa kegiatan pariwisata mereka di Indonesia aman, nyaman dan menyenangkan," pungkasnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 104 Tahun RI Pakai Hukum Belanda, Kapan KUHP Baru Berlaku?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular