RI Bisa Bertahan Dari 'Malapetaka' Krisis BBM Solar Dunia?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
09 December 2022 12:00
Sambut HUT ke-21 Kementerian BUMN Pekanbaru Riau, Pertamina Gelar Pangan dan Solar Non-Subsidi Harga Khusus. (CNBC Indonesia/Anastasya Avirianty)
Foto: Sambut HUT ke-21 Kementerian BUMN Pekanbaru Riau, Pertamina Gelar Pangan dan Solar Non-Subsidi Harga Khusus. (CNBC Indonesia/Anastasya Avirianty)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dipastikan tidak akan kekurangan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar di dalam negeri. Hal itu meskipun saat ini dunia sedang dilanda kekurangan pasokan solar tersebut.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan bahwa krisis solar yang saat ini tengah melanda dunia tidak akan berdampak pada Indonesia. Hanya saja, yang menjadi terdampak adalah masalah harga jual solar di dalam negeri.

"Kita gak impor solar, karena kita mampu memproduksi solar mencukupi kebutuhan dalam negeri, jadi harga jualnya yang akan naik," kata dia saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (8/12/2022).

Memang, imbas lonjakan permintaan bahan bakar diesel global yang semakin tinggi, Badan Usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri kompak mengerek harga BBM khususnya jenis solar.

Ambil contoh, di SPBU Pertamina, harga Dexlite dari yang sebelumnya Rp 18.000 per liter telah naik menjadi Rp 18.300 per liter. Sementara itu untuk harga Pertamina Dex naik dari Rp 18.550 per liter menjadi Rp 18.800 per liter.

Shell Indonesia juga menaikkan harga produk solarnya yakni BBM Shell V-Power Diesel menjadi saat ini Rp 19.180 per liter dari yang sebelumnya hanya Rp 18.840 per liter.

Sementara itu di SPBU BP - AKR harga produk BBM BP Diesel juga naik menjadi Rp 18.660 per liter dari yang sebelumnya Rp 18.380 per lite

Seperti diketahui, krisis BBM jenis solar sedang melanda dunia. Sebagai contohnya di Amerika Serikat (AS), di mana stok solarnya hanya cukup untuk 25 hari yang membuat harga Solar melejit tinggi.

Mengutip Administrasi Informasi Energi AS melaporkan pada 14 Oktober lalu, negara tersebut hanya memiliki 25 hari tersisa dari pasokan diesel cadangan. Ini adalah rekor terendah yang belum pernah terjadi sejak 2008 silam.

Mengutip Fox Bussines, Presiden Lipow Oil Associates Andy Lipow menjelaskan bahwa krisis solar ini bakal sangat terasa terutama di sepanjang Pantai Timur AS. Dengan tersendatnya pasokan solar, Ia bilang harga solar untuk pengiriman November telah meroket 38%.

Bahkan, harga diperkirakan naik lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang dipicu meningkatnya permintaan mingguan oleh truk, pertanian dan ketergantungan pemanas. "Harga rata-rata nasional untuk solar hari ini adalah US$5,30 per galon dan diperkirakan naik 15 sampai 20 sen dalam beberapa minggu ke depan," kata Lipow, Dikutip Jumat (9/11/2022).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman! Harga BBM Solar di Seluruh SPBU RI Resmi Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular