Dunia Dilanda Malapetaka Krisis BBM Solar, Bisa Sampai RI?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
09 December 2022 10:05
Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar sedang melanda dunia. Sebagai contohnya di Amerika Serikat (AS), di mana stok solarnya hanya cukup untuk 25 hari yang membuat harga Solar melejit tinggi.

Mengutip Administrasi Informasi Energi AS melaporkan pada 14 Oktober lalu, negara tersebut hanya memiliki 25 hari tersisa dari pasokan diesel cadangan. Ini adalah rekor terendah yang belum pernah terjadi sejak 2008 silam.

Mengutip Fox Bussines, Presiden Lipow Oil Associates Andy Lipow menjelaskan bahwa krisis solar ini bakal sangat terasa terutama di sepanjang Pantai Timur AS. Dengan tersendatnya pasokan solar, Ia bilang harga solar untuk pengiriman November telah meroket 38%.

Bahkan, harga diperkirakan naik lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang dipicu meningkatnya permintaan mingguan oleh truk, pertanian dan ketergantungan pemanas. "Harga rata-rata nasional untuk solar hari ini adalah US$5,30 per galon dan diperkirakan naik 15 sampai 20 sen dalam beberapa minggu ke depan," kata Lipow, Dikutip Jumat (9/11/2022).

Lalu bagaimana dengan kondisi BBM Solar di Indonesia khususnya yang dijual oleh PT Pertamina (Persero)?

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan bahwa krisis solar yang saat ini tengah melanda dunia tidak akan berdampak pada Indonesia. Hanya saja, harga jual solar di dalam negeri memang bakal terpengaruh.

"Kita gak impor solar, karena kita mampu memproduksi solar mencukupi kebutuhan dalam negeri, jadi harga jualnya yang akan naik," kata dia saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (8/12/2022).

Seperti diketahui, imbas lonjakan permintaan bahan bakar diesel global yang semakin tinggi, Badan Usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri kompak mengerek harga BBM khususnya jenis solar.

Ambil contoh, di SPBU Pertamina, harga Dexlite dari yang sebelumnya Rp 18.000 per liter telah naik menjadi Rp 18.300 per liter. Sementara itu untuk harga Pertamina Dex naik dari Rp 18.550 per liter menjadi Rp 18.800 per liter.

Shell Indonesia juga menaikkan harga produk solarnya yakni BBM Shell V-Power Diesel menjadi saat ini Rp 19.180 per liter dari yang sebelumnya hanya Rp 18.840 per liter.

Sementara itu di SPBU BP - AKR harga produk BBM BP Diesel juga naik menjadi Rp 18.660 per liter dari yang sebelumnya Rp 18.380 per liter.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! Malapetaka Ini Bisa Bikin Harga Solar RI Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular