Internasional

AS Minggir! Xi Jinping Tebar Duit, Arab-China Makin Mesra

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 09/12/2022 07:04 WIB
Foto: Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping (kanan) disambut oleh Emir Riyadh Faisal bin Bende bin Abdulaziz (kiri) dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan (tidak terlihat) di Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Arab Saudi pada bulan Desember 07, 2022. (Getty Images/Anadolu Agency)

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi dan China memamerkan hubungan yang semakin erat dengan serangkaian kesepakatan strategis pada hari Kamis (8/12/2022) selama kunjungan Presiden Xi Jinping ke negara itu. Kesepakatan itu termasuk ekspansi raksasa teknologi China Huawei ke wilayah Riyadh.

Dalam pertemuan dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri (PM) Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS), Xi mengawal memorandum Huawei tentang komputasi awan dan juga terkait pembangunan kompleks berteknologi tinggi di kota-kota Saudi.

Huawei sendiri telah berpartisipasi dalam membangun jaringan 5G di sebagian besar negara Teluk meskipun ada kekhawatiran dari rival China, Amerika Serikat (AS). Apalagi, Huawei masuk dalam daftar hitam Washington atas alasan keamanan.


Selain itu, perusahaan China dan Saudi juga menandatangani 34 kesepakatan untuk investasi dalam energi hijau, teknologi informasi, layanan komputasi awan, transportasi, konstruksi dan sektor lainnya. Belum ada angka pasti, tetapi sebelumnya mengatakan kedua negara akan menyegel perjanjian awal senilai US$ 30 miliar (Rp 470 triliun).

Dalam kunjungannya, Xi diterima dengan hangat oleh MBS. Xi menggembar-gemborkan kunjungannya ini sebagai salah satu tahapan 'era baru' dalam hubungan Arab dan China.

"Saya sedang dalam perjalanan perintis untuk membuka era baru hubungan China dengan dunia Arab, negara-negara Arab di Teluk, dan Arab Saudi," ujar Xi dalam sebuah kanal opini di media Saudi yang dikutip Reuters.

"China dan negara-negara Arab akan terus menjunjung tinggi panji non-campur tangan dalam urusan dalam negeri," tambah Xi.

Sambutan Xi di karpet merah ini sangat kontras dengan sambutan sederhana yang diberikan pada bulan Juli kepada Presiden AS Joe Biden. Diketahui, hubungan Biden dan MBS telah tegang oleh kebijakan energi Saudi dan pembunuhan Jamal Khashoggi tahun 2018.

AS mengatakan pada hari Rabu bahwa perjalanan Xi adalah contoh upaya China untuk memberikan pengaruh di seluruh dunia. Ini, menurut Washington, tidak akan mengubah kebijakan AS terhadap Timur Tengah.

Sementara itu, tak hanya dengan Saudi, hubungan tetangga dekat Riyadh, Uni Emirat Arab (UEA) ke China juga terus tumbuh. Tahun lalu, pejabat UEA menuduh AS 'menindas' mereka untuk memaksa menutup fasilitas milik China di tanah Emirat.

"Saudi, tentu saja, tidak peduli dengan AS yang terus menjadi mitra utama. Tetapi Kerajaan telah belajar dari pengalaman pahit bahwa AS tidak dapat diandalkan secara konsisten untuk mendapatkan dukungan," kata Ali Shihabi, seorang analis Saudi yang akrab dengan pemikiran kepemimpinan Saudi.

"Kerajaan harus mengatasi kenyataan itu dan mengembangkan banyak hubungan kunci di dunia yang semakin multipolar. Itu adalah proses yang dimulai beberapa tahun lalu dan tidak dapat diubah."

"Kunjungan (Xi) akan menjadi kunjungan kenegaraan yang memahkotai hubungan yang berkembang ini dengan China," tambahnya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Xi Jinping Dan Putin Desak Israel dan Iran Akhiri Konflik