Internasional

Arab Saudi Tinggal Tunggu Waktu Buka Hubungan dengan Israel

News - sef, CNBC Indonesia
08 December 2022 14:00
Perwira angkatan udara Saudi yang baru lulus berbaris di depan spanduk bergambar Raja Salman bin Abdulaziz (tengah), Putra Mahkota Mohammed bin Nayef (kanan), dan wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman selama upacara yang menandai peringatan 50 tahun pembentukan Akademi Udara Raja Faisal di pangkalan udara Raja Salman di Riyadh pada 25 Januari 2017. (FAYEZ NURELDINE/AFP via Getty Images) Foto: Arab Saudi (FAYEZ NURELDINE/AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi dilaporkan akan segera akan membuka hubungan dengan Israel. Normalisasi hubungan bakal dilakukan keduanya.

Hal ini dilaporkan media Israel Hayon. Pejabat diplomatik senior Arab Saudi mengatakan langsung hal itu.

"Arah hubungan Saudi-Israel adalah normalisasi," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir dalam pertemuan yang diadakan dalam beberapa pekan terakhir dengan orang-orang Yahudi di Amerika Serikat (AS), dikutip Kamis (8/12/2022).

"Tetapi itu akan memakan waktu lebih lama dan kita tidak boleh meletakkan 'kereta di depan kuda'," tambahnya.

"Israel dan negara-negara Teluk lainnya telah melakukan normalisasi secara bertahap selama bertahun-tahun. Prosesnya harus dibiarkan matang," kata Adel al-Jubeir lagi.

Pengakuan juga dibuat seorang pemimpin komunitas Yahudi di AS kepada seorang diplomat Israel setelah pertemuan dengan Adel al-Jubeir. Ini juga mengatakan "ini hanya masalah waktu".

Lebih rinci, dalam sebuah dokumen, disebut bagaimana keberhasilan normalisasi di masa depan juga bergantung pada keberhasilan 'elemen moderat' di kerajaan. Menurut Al-Jubeir, masih ada penentangan yang signifikan terhadap normalisasi di Arab Saudi, yang akan membutuhkan waktu untuk mengatasinya.

"Selain itu, Arab Saudi mengharapkan AS dan Barat untuk mendukung monarki, yang mempromosikan reformasi internal yang memajukan moderasi masyarakat Saudi," tulis media itu memuat dokumen.

Dalam pertemuan terpisah di November, dimuat laman yang sama, sebenarnya terkuak pula bahwa Putra Mahkota yang juga Perdana Menteri (PM) Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) memberikan daftar tuntutan ke Washington. Ini sebagai imbalan dari kemajuan hubungan kerajaan dengan Israel.

Tapi diyakini tak disebutkan soal Palestina di dalamnya. Media i24News melaporkan tuntutan haya terdiri dari penegasan aliansi AS-Saudi, komitmen untuk menindaklanjuti pasokan senjata seolah-olah Arab Saudi adalah negara seperti NATO, dan kesepakatan yang akan memungkinkan Arab Saudi untuk mengeksploitasi.

Sebenarnya normalisasi hubungan negara Arab dengan Israel telah terjalin ketika Donald Trump menjadi Presiden AS. Beberapa negara menandatangi "Abraham Accords".

Mereka di antaranya Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan dan Maroko. Saat ini, setidaknya sekitar 35 negeri di dunia tidak mengakui keberadaan Israel sebagai negara.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Arab Geger, Non Muslim Diam-diam Nyusup Masuk Mekkah


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading