Internasional

Jadi Presiden Kurang dari 24 Jam, Politisi Ini Ditahan Polisi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 08/12/2022 21:10 WIB
Foto: Penangkapan Pedro Castillo. (AFP/RENATO PAJUELO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kejadian dramatis terjadi di Peru. Politisi Pedro Castillo berada dalam tahanan polisi setelah kurang dari 24 jam memegang jabatan presiden di salah satu negara Amerika Selatan tersebut.

Kejatuhannya dari kekuasaan sangat cepat. Pria berusia 53 tahun yang memiliki nama lengkap José Pedro Castillo Terrones tersebut kini akan menghadapi kemungkinan tuduhan pemberontakan.

Sebelum ditahan, Castillo menghadapi pemungutan suara pemakzulan oleh Kongres yang dikendalikan oposisi. Ini terjadi setelah Castillo mengumumkan bahwa dia akan membubarkan badan legislatif, sebagaimana dilaporkan BBC.


Kongres menentangnya dan memilih dengan suara bulat untuk mencopotnya dari jabatannya dan pengawalnya menghentikannya mencari perlindungan di kedutaan.

Hanya beberapa jam setelah memakzulkan Castillo, Kongres mengambil sumpah wakil presidennya, Dina Boluarte, sebagai presiden Peru yang baru.

Boluarte menjadi wanita pertama yang memimpin Peru. Dia mengatakan dia akan memerintah hingga Juli 2026, saat masa jabatan Castillo akan berakhir.

Saat Castillo berusaha mengkudeta Kongres, Boluarte yang menjadi cawapresnya dalam pemilu 2021, langsung menjauhkan diri dari rekannya tersebut.

Berbicara setelah dilantik, Boluarte mendesak warga Peru untuk bersatu demi "persatuan nasional" dan meminta "gencatan senjata" untuk memungkinkan dia memerangi korupsi. Saat Boluarte mengambil sumpah jabatan, Castillo sudah dalam tahanan polisi.

Sementara itu, kepala mahkamah konstitusi mengatakan pembubaran Kongres oleh Castillo melanggar konstitusi. Sejumlah menteri, termasuk menteri pertahanan, mengundurkan diri dalam beberapa menit. Polisi dan angkatan bersenjata merilis pernyataan bersama yang mengatakan mereka akan mematuhi konstitusi.

Saat ia dicari, Castillo dan keluarganya meninggalkan istana kepresidenan dan masuk ke sebuah SUV. Sebuah laporan polisi menunjukkan dia menuju ke kedutaan Meksiko di Lima, mungkin untuk meminta suaka politik.

Namun menurut sebuah laporan oleh harian Peru El Comercio, pejabat tinggi kepolisian mengatakan kepada petugas keamanan yang mengemudikan mobil untuk menghentikan kendaraan tersebut.

Castillo kemudian dikawal ke tempat polisi di mana jaksa agung Peru menahannya karena dicurigai melakukan pemberontakan. Laporan media menyebutkan Castillo sejak itu dipindahkan ke markas besar cabang operasi khusus polisi.

Kejaksaan Agung mengatakan kini sedang mengumpulkan bukti dan penyelidik terlihat mengambil kotak-kotak dari istana presiden dan sejumlah kementerian dalam semalam.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Penampakan Wanita 5 Ribu Tahun dari Peru