Duh! Inflasi 2023 Masih Tinggi, di Kisaran 6%

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
Selasa, 06/12/2022 13:30 WIB
Foto: Kesibukan aktivitas pembeli dan pedagang di Pasar Tradisional Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 2/4. Jelang memasuki Ramadhan pada esok hari harga sayuran mengalami kenaikan. (Cnbc Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia optimis bisa menekan laju inflasi di angka 3% plus minus 1% di tahun 2023. Namun, berbeda dari BI, Ekonom senior Indef Aviliani memperkirakan inflasi tahun depan masih di kisaran 6% di bawah 7%.

"Jadi saya lihat memang tahun depan mungkin inflasi itu tidak 3-4% tapi mungkin di bawah 7% tapi masih sekitar mungkin 6%-an,"

ungkapnya dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2023 "Mengelola Ketidakpastian Ekonomi di Tahun Politik", dikutip Selasa (6/12/2022).


Dia memiliki dua alasan utama terhadap perkiraan tersebut. Pertama, inflasi dapat ditekan karena saat ini mulai terjadi kemandirian pangan di daerah.

"Kemungkinan ini akan mulai kemandirian pangan, itu akan tumbuh dari masyarakat secara grass root," ujarnya.

Selain itu, ia melihat tren bisnis konglomerat sudah mulai mengarah ke industri pangan. "Secara konglomerasi sekarang sudah mulai main di pangan tapi mainnya di pangan kelas menengah atas," tambahnya.

Sebelumnya, dalam acara yang sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan target inflasi tahun depan akan dibawa sesuai target yakni 3% plus minus 1%.

"Inflasi yang saat ini masih 5,4% tahun depan akan kembali ke sasaran 3% plus minus 1% pada 2023. Inflasi inti akan di bawah 4%. Tahun 2024 akan lebih turun lagi ke dalam sasaran 2,5% plus minus 1%," ujar Perry.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Inggris Betah di Level Tinggi Pada Mei 2025