BI Ramal Inflasi RI Tetap Tinggi pada 2023, Tembus di Atas 4%

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi masih akan berada di atas level 4% pada 2023. Tingginya inflasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti energi dan pangan.
"Inflasi pada 2022 akan berada di atas 4%, begitu juga dengan 2023 juga di atas 4%," ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Selasa (30/8/2022)
Tingginya harga energi dan pangan tidak lepas dari situasi global, khususnya perang Rusia dan Ukraina yang memperparah persoalan rantai pasok. Tekanan ini sudah terasa sejak beberapa waktu terakhir.
Namun Indonesia masih cukup beruntung, sebab pemerintah menggelontorkan subsidi sebesar Rp 502 triliun agar tidak ada kenaikan harga. Tapi di sisi lain, seiring dengan masih tingginya harga minyak dunia, potensi kenaikan harga BBM masih tetap ada.
Sementara itu, tingginya inflasi juga dipengaruhi oleh peningkatan permintaan masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi nasional.
"Karenanya diperlukan sinergi kebijakan yang lebih kuat antara pemerintah pusat dan daerah dengan BI untuk langkah-langkah pengendalian," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
Dihantui Inflasi, BI: Menaikkan Suku Bunga Jadi Opsi Terakhir
(cap/mij)