89 Tahun, Unilever Tumbuh Bersama Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada tanggal 2 September 1929, Unilever global resmi didirikan, menggabungkan antara Margarine Unie dan Lever Brothers dengan tujuan mulia dan kuat untuk mempopulerkan kebersihan dan menjadikan kebersihan menjadi layak untuk dimiliki setiap orang di seluruh dunia. Pada saat itu, menurut The Economist penggabungan ini sebagai "salah satu penggabungan industri terbesar dalam sejarah Eropa".
Saat ini, Unilever merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di industri barang rumah tangga dengan wilayah operasi bisnis mencapai lebih dari 190 didukung oleh sekitar 149.000 karyawan diseluruh dunia yang berjuang dalam membuat perbedaan nyata dan langgeng bagi planet ini. Secara global, Unilever memiliki 400 merek brand yang telah menjangkau lebih dari 2,5 miliar orang, melalui jaringan bisnis yang mencapai 25 juta retailer diseluruh dunia, membantu masyarakat untuk terus meningkatkan kesehatan dan kebersihan yang berkelanjutan.
Di Indonesia komitmen keberlanjutan Unilever terus memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat serta lingkungan, sejalan dengan komitmen untuk menumbuhkan bisnis berkelanjutan yang berlandaskan pada tujuan mulia (purpose-led) dan relevan serta mampu bersaing di masa depan (future-fit).
Seperti yang terpapar dalam strategi The Unilever Compass, Unilever memiliki tiga kepercayaan bahwa brand dengan tujuan mulia akan bertumbuh (brand with purpose grow), perusahaan dengan tujuan mulia akan bertahan (company with purpose last) dan individu dengan tujuan mulia akan berkembang (people with purpose thrive).
Perusahaan terus bertekad untuk mengelola dan menerapkan bisnis secara bertanggung jawab dan berkelanjutan agar dapat terus berkembang seraya mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan dampak sosial positif bagi masyarakat.
Sudah hampir 90 tahun yang lalu, Unilever Indonesia lahir dengan nama 'Lever's Zeepfabrieken N. V. Di Angke, Jakarta Utara pada 5 Desember 1933. Kemudian pada 1936 pertama kalinya Unilever Indonesia memperkenalkan produk sabunnya dengan merek Lux di Indonesia.
Setelah cukup lama menjalankan bisnis nya. Pada tahun 1982 Unilever Indonesia melakukan penawaran umum (Go Public) sehingga saham-sahamnya tercatat dan dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Pada 22 November 2000, Unilever Indonesia melebarkan sayap bisnisnya dengan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yaitu PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang manufaktur, pengembangan, pemasaran dan penjualan dari kecap, saus cabai serta saus lainnya seperti Bango dan merek lain di bawah lisensi perusahaan untuk PT AL.
Kemudian, tak lama dari itu, dalam upaya tujuan mulianya untuk mencari, memberdayakan potensi dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat, menyatukan kekuatan dengan mitra-mitranya serta meningkatkan efektivitas kegiatan dalam pembentukan kemitraan. 27 November 2000, Unilever mendirikan Yayasan Unilever Indonesia, atau Unilever Indonesia Foundation (UIF). Dan untuk kembali berekspansi, pada tahun 2008 Unilever membangun pabrik baru untuk produk Skin Care di Cikarang, yang menjadi pabrik skin care terbesar se Asia, diikuti dengan akuisisi Buavita dan Gogo untuk masuk ke bisnis jus di Indonesia.
Pada tahun 2012, bisnis Unilever semakin kuat dengan mencatatkan keberhasilannya dalam melipat gandakan bisnis dalam lima tahun, meraih hasil penjualan lebih dari Rp27 triliun.
Tiga tahun berselang, Unilever memulai pembukaan pabrik ke-9 yang menempati lahan seluas 6 hektar di Cikarang dengan kapasitas produksi tahunan 7 juta unit bumbu masak dan kecap.