
Gawat! Dunia Bisa Tumbuh 2% Gara-gara Hal Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan kondisi ekonomi global tengah bergejolak akibat kenaikan tensi ketidakpastian. Hal ini dipicu oleh perang Rusia dan Ukraina, perang dagang, lockdown di China, gangguan rantai pasok hingga persepsi risiko global yang meningkat.
"Saya sampaikan bacaan dari BI. Kita melihat pertumbuhan dunia akan menurun. Dari tahun ini 3% menjadi 2,6% sebagai base scenario," kata Perry dalam seminar Indef, Senin (5/12/2022).
Namun, Perry melihat adanya potensi penurunan lebih lanjut dari pertumbuhan ekonomi dunia seiring dengan resesi di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (EU). Dia memperkirakan ekonomi dunia dapat turun ke level 2% pada tahun depan akibat resesi tersebut.
"Resesi AS dan Eropa meningkat dan ini tentu saja akan berdampak pada pertumbuhan Indonesia dari sisi global," ujarnya.
Artinya, kontraksi global akan mempengaruhi kondisi eksternal Indonesia. Tentunya, salah satu yang akan terdampak adalah ekspor.
Selain itu, BI juga mencatat risiko kedua yang membayangi dunia adalah inflasi yang tinggi. Perry memperkirakan kondisi inflasi tinggi ini baru akan berangsur-angsur turun pada semester kedua tahun depan.
"Banyak negara yang baru akan turun pada kuartal IV tahun depan," ungkapnya. Dia memperkirakan tahun depan, inflasi global akan turun menjadi 6,6% dan berlanjut turun pada 2024.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Berat! 5 Hal Ini Bikin Hidup Makin Susah di 2023
