Awas! Ketidakpastian Masih Tinggi, Bakal Lanjut ke 2023?

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
05 December 2022 16:50
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022. (Tangkapan Layar via Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022. (Tangkapan Layar via Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkap perekonomian dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian.

Menurutnya, sejumlah fenomena yang menyebabkan hal itu terjadi, di antaranya penurunan pertumbuhan ekonomi global, ketegangan politik, dan risiko resesi yang tengah dihadapi Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Selain itu, inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga, penguatan dolar, hingga perpindahan dana oleh investor dari emerging market ke aset likuid juga menjadi alasannya.

BI memprediksi ketidakpastian ini masih akan terus berlanjut hingga kuartal 1 tahun 2023, kemudian mulai mereda pada kuartal selanjutnya. Namun, menurut Perry ini bukan berarti sinyal perbaikan menyeluruh pada sektor perekonomian.

"Secara keseluruhan tingkat uncertainty-nya masih akan relatif tinggi sampai dengan triwulan 1 dan tentu saja tingkat uncertainty-nya mulai lebih mereda setelah itu, bukan berarti semua akan membaik tapi tingkat uncertainty-nya akan mulai mereda setelah triwulan 1," ungkapnya dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2023 "Mengelola Ketidakpastian Ekonomi di Tahun Politik", Senin (5/12/2022).

Untuk merespon hal ini, Perry mengungkapkan 3 langkah BI dalam mengambil keputusan di kondisi yang tidak pasti saat ini. Pertama, BI melakukan penakaran terhadap probabilitas-probabilitas yang terjadi. Probabilitas tersebut dibagi menjadi 3 kategori, yakni skenario probabilitas 75% ke atas, 50-75%, dan 50% ke bawah.

"Kalo uncertainty itu dengan probabilitas 75% ke atas kita gunakan skenario baseline. Tapi juga kita mengukur uncertainty dengan tingkat 50-75% dan skenario kita buat upward risk. Agar bisa bersiap kalau skenario baseline itu mengarah kepada upward risk tentu saja kita tahu responnya. Juga uncertainty di bawah 50% terus kita waspadai dan kita lihat kedepannya," paparnya.

Langkah selanjutnya dilakukan BI dengan memperkuat sinergi antar lembaga dan penguatan koordinasi dengan pemerintah, serta membangun optimisme dan percaya diri.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BI Ramal Ekonomi Dunia Berisiko Cuma Tumbuh 2% di 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular