
Dari China hingga Harga Sembako, Ini yang Buat Jokowi Pusing

5. Harga bahan pangan
Jokowi juga menegaskan pentingnya menjaga pasokan pangan dan energi untuk menghindari lonjakan harga.
Lonjakan harga pangan merupakan salah satu kekhawatiran Jokowi pada tahun ini. Presiden berkali-kali dalam berbagai kesempatan meminta kepala daerah untuk menjaga harga pangan.
Demi menjaga inflasi pangan, pemerintah daerah kini juga diizinkan menggunakan APBD nya untuk menjaga harga pangan.
Inflasi kelompok pangan melonjak tahun ini karena sejumlah harga bahan pangan melambung, mulai dari minyak goreng, cabai, telur, daging ayam, hingga sayur-mayur.
Harga cabai rawit merah sempat menembus Rp 100.000 per kg pada pertengahan Juli 2022. Minyak goreng bahkan sempat langka pada Februari-Maret 2022 dan harganya melonjak tajam hingga Rp 60.000 per kg di Indonesia bagian timur.
Pada periode Maret hingga Juli 2022, inflasi kelompok pangan (month to month/mtm) masing-masing tercatat sebesar 1,99%, 2,30%, 0,94%, 2,51%, dan 1,41%. Inflasi volatile pada Juni yag tercatat 2,51% (mtm) adalah yang tertinggi sejak Desember 2015 atau tujuh tahun.
6. Hilirisasi dan keseimbangan pembangunan Jawa-Luar Jawa
Jokowi menegaskan hilirisasi merupakan salah satu agenda penting pemerintah. Pasalnya, hilirisasi mampu menciptakan nilai ekonomi lebih serta membuat sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Dia mencontohkan bagaimana Maluku Utara menjadi provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia setelah ada program hiliriasi.
"Berkaitan dengan hilirisasi konsisten harus kita lakukan hilir nikel sudah masuk nanti ke bauksit timah tembaga nanti masuk lagi bahan mentah kita semua," tuturnya.
Hilirisasi juga membuat pembangunan tidak lagi menjadi Jawa-sentris. Selain hiliriasi, pembangunan infrastruktur dengan tujuan tertentu bisa menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa.
Jokowi mencontohkan pembangunan infrastruktur di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur diharapkan bisa mendukung kedua wilayah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di sektor wisata.
"Investasi luar jawa lebih besar dari pulau jawa dulu 70%:30% sekarang luar jawa 53%. ini lah keberhasilan pembangunan infrastruktur mempertemukan titik ekonomi baru menuju investasi luar Jawa," ujarnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/luc)
[Gambas:Video CNBC]