
Kata Ini Diucapkan Jokowi 9 Kali Dalam 15 Menit Pidatonya

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, mengingatkan besarnya tantangan ekonomi tahun depan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), hari ini. Berkali-kali Jokowi mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menyikapi kondisi ekonomi ke depan.
Kata 'hati-hati' bahkan diucapkan presiden sampai sembilan kali dalam pidatonya yang hanya berlangsung 15 menit.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjelaskan perekonomian global saat ini dipenuhi ketidakpastian. Karena itulah, presiden meminta semuanya untuk waspada dan berhati-hati.
"Oleh sebab itu 2023 betul-betul kita harus waspada saya setuju harus optimis tapi harus tetap hati-hati dan waspada. Yang pertama itu ekspor Indonesia tahun ini tahun lalu melompat jauh tapi hati-hati tahun depan bisa turun," ujar Jokowi, pada PTBI, Rabu (30/11/22002).
Dia mengingatkan apa yang terjadi di China dan Uni Eropa saat ini juga harus menjadi perhatian. China adalah pasar utama ekspor Indonesia dengan kontribusi hingga 27%. Perlambatan ekonomi Negara Tirai Bambu akan berdampak besar terhadap ekonomi Indonesia.
Sementara itu, nilai ekspor non-migas Uni Eropa mencapai US$ 18,1 miliar pada Januari-Oktober 2022 atau 7,9% dari total ekspor non-migas Indonesia.
"Ekspor ke China itu gede banget, ke Uni Eropa juga gede, oleh sebab itu hati-hati," imbuhnya.
Kata 'hati-hati' juga dikatakan Jokowi untuk menyampaikan pentingnya menjaga kepercayaan investor dan memperbaiki iklim usaha.
Menurutnya, Indonesia bisa ditinggalkan investor jika tidak melakukan perbaikan terus menerus di bidang investasi. Padahal, Indonesia perlu meningkatkan porsi investasi dalam Produk Domestik Bruto (PDB) agar tidak terlalu bergantung pada konsumsi rumah tangga.
Indonesia juga menetapkan target inflasi yang tidak kecil pada tahun ini yakni Rp 1.400 triliun, naik dibandingkan Rp 1.200 yang ditetapkan pada 2022.
"Kita mau bangun mindset baru itu yang menimbulkan trust dan kepercayaan kita tapi hati hati masih perlu policy yang kita reform dan perlu pelaksanaan di lapangan yang bener. (Target) Tahun depan hati-hati, tidak mudah Rp 1.400 triliun itu,"ujarnya.
Secara khusus, Jokowi menyoroti Maluku Utara sebagai provinsi sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi tahun ini yakni 26,94% (kumulatif kuartal I-III 2022). Salah satu kunci tingginya pertumbuhan adalah besarnya investasi yang masuk ke provinsi tersebut.
"Saya berikan contoh Maluku Utara, hati-hati. Jangan main-main karena pertumbuhan ekonomi di Maluku utara 27%. Di situ ada industri smelter ini akan tumbuh kalau disana tambah industri turunan nikel bisa dikerjakan di Maluku utara. Tapi hati-hati jangan menjadi tidak baik," imbuhnya.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan Maluku Utara masuk tiga besar sebagai tujuan investasi penanam modal asing. Maluku Utara mampu menarik investasi asing senilai US$ 3,3 miliar pada Januari-September 2022. Mereka hanya kalah dari Sulawesi Tengah dan Jawa Barat.
Dia mengingatkan pemerintah daerah Maluku Utara untuk tidak salah mengambil kebijakan sehingga investor pergi.
"Saya titip hati-hati jangan sampai salah policy nanti investasi sana jadi terhambat," tutur Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo tersebut juga kembali menggunakan kata 'hati-hati' untuk mengingatkan pentingnya menjaga pasokan pangan.
Seperti diketahui, inflasi kelompok pangan menjadi salah satu persoalan besar yang dihadapi Indonesia pada tahun ini. Sejumlah bahan pangan mengalami lonjakan harga sehingga bergantian memicu inflasi, mulai dari cabai, telur, beras, hingga minyak goreng.
Inflasi kelompok pangan bahkan menyentuh 2,51% (month to month/mtm) pada Juni 2022 yang merupakan rekor tertinggi sejak Desember 2015.
"Hati-hati pasokan pangan dan pasokan energi harus betul betul kita jaga. Agar konsumsi rumah tangga tetap tumbuh dengan baik sehingga growth kita akan sesuai dengan target yang telah kita buat," imbuhnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang