Saat Menteri Jokowi 'Jual' IKN di Malaysia, Begini Janjinya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
30 November 2022 16:05
IKN (Dok: PUPR)
Foto: IKN (Dok: PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengajak Malaysia untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Khususnya pada wilayah perencanaan zona 1B dan 1C pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Hal ini diungkapkan ketika Basuki saat menghadiri forum investasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (30/11/2022).

"Komitmen kami adalah memberikan berbagai kemudahan untuk investasi di IKN, khususnya KIPP zona 1A, 1B dan 1C dalam tahap awal pengembangan IKN Nusantara. Kami ingin melangkah maju bersama dan akan memberikan karpet merah yang lebih merah bagi para investor Malaysia khususnya sebagai sahabat Indonesia," kata Basuki dalam keterangan, Rabu (30/11/2022).

Dikatakan Menteri Basuki, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dan yang kedua pada 18 Oktober 2022, menyampaikan pesan kepada lebih dari 800 calon investor bahwa IKN Nusantara adalah masa depan Indonesia. Hal itu hanya bisa diwujudkan dengan upaya bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk investor.

Anggaran pemerintah yang dialokasikan hanya dapat mencakup sekitar 20% dari total kebutuhan investasi IKN sebesar US$30 miliar, sedangkan selebihnya 80% akan dipenuhi melalui skema Public Private Partnership (PPP), pendanaan kreatif, investasi swasta dan instrumen lainnya.

"Untuk itu, Pemerintah Indonesia membuka peluang emas bagi investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara ini. Kehadiran investor dan mitra bisnis sudah dijamin oleh basis legal yang kuat, yakni Undang-Undang No 3/2022 tentang Ibukota Negara yang didukung oleh mayoritas anggota parlemen," kata Basuki.

Dari catatannya perkembangan minat investasi di IKN Nusantara saat ini meningkat 40 kali lipat setelah market sounding kedua yang diadakan pada 18 Oktober 2022 lalu.

Hal ini tercermin dari kebutuhan lahan seluas 1.400 ha di zona 1B dan 1C, bila dibandingkan dengan market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dengan luas hanya 38 ha.

"Minat investor utamanya dalam mengembangkan fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan, dan perkantoran/jasa serta komersial. Untuk itu kami mengundang Datuk, Tuan dan Puan untuk berdiskusi lebih lanjut dengan rekan-rekan saya yang berada disini. Kami sangat terbuka bagi perusahaan yang ingin berinvestasi baik melalui mekanisme investasi langsung maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," katanya

Hubungan Indonesia dan Malaysia sendiri terjalin di berbagai bidang, seperti perdagangan, bisnis, investasi, dan budaya.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 Malaysia merupakan salah satu negara dengan nilai investasi sepuluh terbesar di Indonesia dengan nilai total transaksi antara USD 2,2 miliar per tahun di bidang perbankan, perkebunan, konstruksi, industri makanan, minyak dan gas, serta telekomunikasi.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Basuki: IKN Lanjutlah, Saya Nggak Ada Urusan Dengan Politik!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular