Petani Kesal Wacana Impor Beras, Sebut Harga Terancam Anjlok

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
29 November 2022 12:35
Pedagang menakar beras literan di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, 1/11. Ekonomi Indonesia mengalami deflasi pada Oktober 2022 sekaligus angka inflasi menurun secara tahunan. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan petani mengungkapkan stok beras menuju Natal dan Tahun Baru hingga awal tahun nanti masih mencukupi kebutuhan. 

"Januari ini pun bahkan udah mulai panen, misal di Tuban Jatim tadi saya telpon udah bakal panen Januari," sebut Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih kepada CNBC Indonesia, Selasa (29/11/2022).

Dibandingkan impor, ujarnya, bisa menggunakan instrumen lain, misalnya dengan mengkoordinasikan kebutuhan dan produksi beras ke perusahaan rice milling.

"Harusnya mengandalkan cadangan yang ada di tengah masyarakat kita karena sesungguhnya produksi ada. Yang nggak ada di tangan Bulog sama lembaga pemerintah. Kalau di masyarakat dan kilang padi kan ada," sebut Henry.

"Kalau cadangan beras pemerintah nggak cukup, kenapa pemerintah nggak beli di masa musim panen besar dan menengah tahun kemarin. Kan harusnya dia beli gabah tersebut untuk baguskan harga di tangan petani. Justru dengan impor sekarang buat harga gabah Januari makin murah," tukas Henry.

"Apalagi menurut Kementan kan juga panen padi tahun ini mencukupi untuk kebutuhan nasional kita," lanjutnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan, stok beras di Indonesia saat ini tidak ada masalah. Bahkan ia tak segan mengatakan dalam kondisi overstock ('banjir' pasokan) alias berlimpah.

"Mau 6 hari mau 1 hari datanya ada kok, panen juga sudah jalan dari tahun ke tahun kita overstock. Tentu saya tidak teknis tapi kalau kau mau beli pasti ada, intinya seperti itu," ujar Syahrul di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Menurutnya, data beras kini juga tidak lagi menjadi persoalan karena sudah mengacu satu data pada Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan Survei Cadagangan Beras Nasional 2022 per akhir Juni 2022, tercatat stok beras di Indonesia 9,71 juta ton.

"Kita sudah sepakat kalau semuanya menggunakan satu data milik BPS. Bahkan ini tahun lah di mana produksi beras kita terbesar itu data BPS, kalau enggak percaya data BPS data siapa lagi?" kata Syahrul.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) secara terbuka mengungkapkan alasannya mencetuskan rencana mengimpor beras. Di mana, sebelumnya Buwas mengatakan, Bulog memiliki komitmen stok beras sebanyak 500 ribu ton di luar negeri.

"Ini kondisinya rawan sekali, karena beras ini masalah perut, masalah mendasar. Bukan maunya Bulog. Bukan semau-maunya Bulog biar dapat jatah impor 500 ribu ton. Kami selalu utamakan produksi dalam negeri, tapi persoalannya kembali adalah barangnya nggak ada," jelas Buwas.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bulog Bakal Guyur 200.000 Ton Beras Impor di 14 Titik Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular