Bulog Sibuk Nabung Beras Cegah Bahaya Dahsyat Ini Terjadi

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
31 May 2023 17:40
Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta. (Dok. Bulog)
Foto: Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta. (Dok. Bulog)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam rangka mencegah krisis pangan menjelang pemilihan umum (Pemilu) pada 2024 mendatang, Perum Bulog akan terus mempersiapkan segala sesuatu yang ditugaskan oleh pemerintah kepada Bulog dalam menyediakan pangan bagi masyarakat, khususnya dalam menyiapkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

"Tugas Bulog itu melaksanakan penugasan yang diperintahkan oleh pemerintah untuk menyiapkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP)," ungkap Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal kepada CNBC Indonesia, Rabu (31/5/2023).

Iqbal mengatakan, kewajiban pemerintah itu adalah menyediakan pangan bagi warganya, kemudian pemerintah juga harus memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Adapun fungsi dari CBP sampai dengan saat ini masih dimanfaatkan untuk tiga kebutuhan, yaitu pada saat darurat, kerawanan pangan pasca-bencana dan stabilisasi harga.

"Kewajiban pemerintah itu adalah menyediakan pangan bagi warganya, kemudian pemerintah punya yang disebut dengan CBP. Tugas Bulog yang ditugaskan oleh pemerintah adalah menyiapkan atau menyediakan CBP. Jadi, beras akan kita siapkan," jelasnya.

Lebih lanjut, Iqbal menyampaikan sudah lebih dari 500 ribu ton beras hasil penyerapan dalam negeri dipersiapkan Bulog untuk CBP. Namun kemudian, karena Bulog mendapat penugasan tambahan berupa penyaluran bansos beras, pihaknya juga harus melengkapi itu dengan mendatangkan dari luar negeri, supaya tugas yang diperintahkan oleh pemerintah kepada Bulog bisa dilaksanakan.

Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta. (Dok. Bulog)Foto: Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta. (Dok. Bulog)
Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta. (Dok. Bulog)

"Sekarang ini kita menyiapkan cadangan, cadangannya dari mana? Dari dalam negeri, kita sudah lebih dari 500 ribu ton penyerapan dari dalam negeri. Kemudian, karena tugas kita lebih dari itu, maka kita juga melengkapi atau mengimbangi dengan mendatangkan dari luar negeri, supaya tugas yang diperintahkan oleh pemerintah kepada Bulog itu bisa kita laksanakan," ujarnya.

Meski demikian, dalam mendatangkan beras dari luar negeri, Iqbal mengaku sampai dengan sejauh ini belum ada hambatan. Kontrak impor yang sudah diteken sebelumnya akan tetap berjalan sesuai dengan perjanjian awal dengan pihak pengimpor terkait.

"Sejauh ini yang sudah jalan atau yang sudah dikontrakan ya tetap jalan, yang sudah dikontrak untuk diimpor ya tetap jalan," katanya.

"Impor itu kan bertahap sudah kita lakukan, sudah ada kontrak, sebagian realisasi kontrak sudah jalan, kemudian kan ada tahap selanjutnya kita memang sedang (upayakan) untuk kontrak lagi. Itu dari sisi luar negerinya," lanjut dia.

Namun, Iqbal menekankan bahwa meskipun dilakukan impor, tetapi Perum Bulog akan tetap melaksanakannya seusai dengan perintah Undang-undang, di mana pemenuhan kebutuhan cadangan pangan pemerintah itu harus berorientasi di dalam negeri.

"Maka kita sekarang ini juga pengadaan dalam negeri. Kemudian, impornya tetap jalan. Karena untuk mengimbangi stok yang diperlukan," pungkasnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Celaka 12! Stok Impor Menipis, Beras Dalam Negeri Defisit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular