OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI, Tumbuh Jadi 4,7% di 2023!

News - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
24 November 2022 10:55
Infografis, Selamat atau Jatuh ke Jurang Resesi? Ini Daftarnya Foto: Infografis/ Resesi/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) melaporkan, kembali memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan menjadi 4,7% (year on year/yoy) dari sebelumnya 4,8%.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2023 oleh OECD yang mencapai 4,7% itu lebih rendah dibandingkan dengan target pertumbuhan ekonomi pada APBN 2023 yang mencapai 5,3% (yoy). .

Proyeksi penurunan pertumbuhan OECD tersebut diperkirakan karena, adanya permintaan domestik dan pertumbuhan konsumsi di sektor swasta yang tertahan di tengah inflasi yang masih akan tinggi.



Selain bayangan inflasi, perekonomian domestik tahun depan juga masih dibayangi persoalan global terkait energi, pupuk dan pangan. Munculnya dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden pada 2024 juga akan mulai terasa pada tahun depan.

Kendati demikian, investasi berupa belanja modal, menurut OECD masih akan meningkat secara signifikan. Begitu juga dengan permintaan komoditas ekspor yang diproyeksikan tetap akan tinggi.

Adanya keuntungan harga komoditas dan arus masuk modal yang masih kuat membantu Indonesia untuk melawan ketidakpastian global yang kuat.

Menurut OECD, Indonesia juga masih akan menarik di mata investor, karena langkah pemerintah dalam menstabilkan makroekonomi dan peningkatan reformasi struktural.

"Kebijakan fiskal dan moneter tetap harus ketat, sementara dukungan untuk rumah tangga rentan harus dipertahankan," jelasnya dalam OECD Economic Outlook Edisi November 2022, dikutip Kamis (24/11/2022).



Dalam jangka menengah OECD menyarankan agar upaya menyeluruh tetap harus memacu pertumbuhan produktivitas melalui kebijakan sumber daya manusia yang tepat, menghilangkan hambatan kegiatan usaha dan restrukturisasi badan usaha milik negara (BUMN).

Penting juga untuk memperkuat independensi dan profesionalisme Indonesia Investment Authority (INA), dana kekayaan negara yang baru dibentuk.

"Sisi baiknya, dampak terhadap hasil potensial dari reformasi yang diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir untuk meliberalisasi pasar tenaga kerja mungkin ternyata lebih besar dari yang diharapkan," jelas OECD.

Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini, diperkirakan oleh OECD justru akan lebih baik, dengan kisaran pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3% (year on year/yoy)


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

'Hantu' Inflasi Masih Gentayangan, Ini Buktinya!


(cap/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading