
Di Tangan Presiden Jokowi, RI Akhirnya Mampu Taklukkan China!

Secara keseluruhan, ekspor non-migas Indonesia ke China pada Januari-Okotber 2022 menyentuh US$ 51,48 miliar. Nilai ekspor tersebut sudah melewati pencapaian keseluruhan 2021 yang mencapai US$ 51,09 miliar.
Nilai ekspor non-migas Indonesia ke China yang sudah melewati angka US$ 51 miliar pada periode Januari-Oktober belum pernah tercatat sebelumnya.
Pada periode Januari-Oktober pra-pandemi 2018-2019, nilai ekspor non-migas ke China baru mencapai kisaran US$ 23 miliar. Artinya, nilai ekspor non-migas ke Beijing pada Januari-Oktober 2022 sudah mencapai dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi.
Lonjakan ekspor dan surplus perdagangan non-migas dengan China tidak bisa dilepaskan dari tingginya permintaan batu bara, produk minyak sawit (CPO), dan besi dan baja.
Surplus perdagangan non-migas dengan China pada September 2021 dan Oktober 2021 dibantu oleh krisis energi di China. Negara Tirai Bambu dilanda krisis energi yang membuat mereka meningkatkan impor batu bara dan CPO secara besar-besaran.
Volume impor batu bara China pada Oktober 2021 melonjak 96,2% (yoy) menjadi 26,9 juta ton. Impor pada September lebih besar lagi yakni 32,9 juta ton.
Indonesia merupakan pemasok terbesar dengan anggka sekitar 62%.
Volume impor produk sawit Indonesia ke China juga melesat 27% (yoy) pada Oktober 2021 menjadi 698,8 ribu ton. Kedua komoditas tersebut sama-sama mengalami lonjakan harga pada 2021 dan 2022 sehingga menopang nilai ekspor Indonesia.
Berikut 10 besar barang ekspor utama Indonesia ke China pada Oktober 2022 dan Januari-Oktober 2022
1. Bahan bakar mineral (mayoritas batu bara)
Nilai ekspor Oktober US$ 1,65 miliar naik 6,11% (yoy)
Nilai ekspor Januari-Oktober US$ 15,58 miliar, naik 53,3%
2. Besi dan baja
Nilai ekspor Oktober US$ 1,68 miliar atau turun 18,4% (yoy)
Nilai ekspor Januari-Oktober US$ 11,84 miliar, naik 0,84%
3. Lemak dan minyak hewan nabati (mayoritas CPO)
Nilai ekspor Oktober US$ 914,5 juta atau naik 23,2% (yoy)
Nilai ekspor Januari-Oktober US$ 5,41 miliar atau naik turun 1,03%
4. Pulp dan kayu
Nilai ekspor Oktober US$ 217, 8 juta atau naik 11,5% (yoy)
Nilai ekspor Januari-Oktober US$ 2,32 miliar atau naik 5,3%
5. Bijih logam, terak, dan abu
Nilai ekspor Oktober US$ 206,9 juta atau turun 25,1% (yoy)
Nilai ekspor Januari-Oktober US$ 2,38 miliar atau naik 57,8%
6. Tembaga dan barang daripadanya
Nilai ekspor Oktober US$ 190,9 juta atau naik 22,5% (yoy)
Nilai ekspor Januari-Oktober US$ 1,88 miliar atau naik 53,4%
7. Bahan kimia organik
Nilai ekspor Oktober US$ 67,1 juta atau melesat 27,1% (yoy)
Nilai ekspor Januari-Oktober US$ 684,7 juta atau meningkat 1,69%
8. Kertas, karton, dan barang daripadanya
Nilai ekspor Oktober US$ 47 juta atau turun 28,7% (yoy)
Nilai ekspor Januari-Oktober US$ 599,6 juta atau anjlok 18,2%
9. Berbagai produk kimia
Nilai ekspor Oktober US$37,6 juta atau anjlok 52,6%
Nilai ekspor Januari-Oktober US$ 315,2 juta atau anjlok 64,4%
10. Alas kaki
Nilai ekspor Oktober US$ 23,5 juta atau turun 23,3% (yoy)
Nilai ekspor Januari-Oktober US$ 343,1 juta atau turun 8,6%
(mae/mae)