FOTO

Teka Teki Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air Akhirnya Terjawab

CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana & CNBC Indonesia/Andrean Kristianto & CNBC Indonesia/Tri Susilo, CNBC Indonesia
Jumat, 11/11/2022 14:25 WIB

Misteri penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta akhirnya terungkap.

1/12 Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Misteri penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu terungkap. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil innvestigasi pemicu jatuhnya pesawat pada pada 9 Januari 2021 lalu. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

2/12 Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Meski begitu, investigasi kecelakaan ini pun masih menyisakan misteri. Yaitu, tidak terekamnya suara pilot. KNKT kemudian menyimpulkan, pilot tidak menggunakan headset. Ditambah, adanya gangguan atau noise tinggi 400 Hz menyebabkan analisis atas suara koordinasi di kokpit pun tidak memungkinkan. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

3/12 Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

"Ini dugaan kita, kenapa kita yakin begitu. Normalnya terbang pakai headset supaya suaranya terdengar pilot yang lain, karena berisik di sana," kata Investigator KNKT Ony Soerjo Wibowo dalam keterangan pers, dikutip Jumat (11/11/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

4/12 Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

KNKT memiliki 5 kesimpulan yang dinilai jadi pemicu utama jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diantaranya, 1. Tahapan perbaikan sistem autothrottle yang telah dilakukan belum mencapai bagian mekanikal. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

5/12 Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

2. Thrust lever kanan tidak mundur sesuai permintaan autopilot karena hambatan pada sistem mekanikal sehingga thrust lever kiri mengkompensasi dengan terus bergerak mundur sehingga terjadi asymmetry. 3. Keterlambatan CTSM untuk menonaktifkan autothrottle pada saat asymmetry disebabkan karena flight spoiler memberikan nilai yang lebih rendah, berakibat pada asymmetry yang semakin besar. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

6/12 Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

4. Complacency pada otomatisasi dan confirmation bias mungkin telah berakibat kurangnya monitoring sehingga tidak disadari adanya asymmetry dan penyimpangan arah penerbangan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

7/12 Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

5. Pesawat berbelok ke kiri dari yang seharusnya ke kanan, sementara itu kemudi miring ke kanan dan kurangnya monitoring mungkin telah menimbulkan asumsi pesawat berbelok ke kanan sehingga tindakan pemulihan tidak sesuai. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

8/12 Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

5. Pesawat berbelok ke kiri dari yang seharusnya ke kanan, sementara itu kemudi miring ke kanan dan kurangnya monitoring mungkin telah menimbulkan asumsi pesawat berbelok ke kanan sehingga tindakan pemulihan tidak sesuai. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

9/12 Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Terkait noise yang terekam CVR, Nurcahyo mengatakan, bisa bersumber dari berbagai faktor. "Noise ini datang dari 400 Hz ini biasanya dari generator listrik. tapi apa iya dari situ saya tidak tahu. Karena kita harus periksa generatornya. Generatornya dimana? itu di dasar laut gimana mau periksa?," tuturnya. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

10/12 Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Sehingga pada akhirnya KNKT memutuskan untuk tidak memeriksa karena kondisi mesin pesawat yang tercerai berai di perairan Kepulauan Seribu. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

11/12 Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Namun dari hasil rekomendasinya KNKT meminta Garuda Maintenance Facility berupa revisi checklist pembacaan CVR, termasuk menambahkan keharusan melakukan pemeriksaan kualitas dan durasi gelombang suara pada setiap channel. Dimana sebelumnya ditemukan noise serupa saat pemeriksaan. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

12/12 Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Investigasi ini dipimpin oleh KNKT, juga dibantu negara perancang dan pembuat pesawat (Amerika Serikat) yang diwakili National Transportation Safety Board (NTSB), dan dibantu oleh Federal Aviation Administration (FAA) Boeing dan General Electric. Serta Singapura dari Transport Safety Investigation Bureau (TSIB) dan Inggris Air Accident Investigation Branch. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)