
Eropa Bakal Resesi di Akhir 2022, AS Jatuh Lagi 2023!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Citibank Helmi Arman memprediksi Eropa akan jauh lebih cepat masuk ke jurang resesi. Seiring dengan tekanan inflasi yang tinggi, resesi Eropa akan terjadi di akhir 2022.
"Ekspektasi kami tahun depan negara-negara Eropa, karena mereka sekarang sedang menghadapi tekanan inflasi yang sangat tinggi dan ketegangan geopolitik, negara-negara Eropa dalam perkiraan kami akan masuk resesi duluan, sepertinya akhir tahun ini sudah ada negara Eropa yang masuk resesi dan lanjut hingga paruh pertama tahun depan," ungkapnya pada kegiatan Konferensi Pers Citi Indonesia, Kamis (10/11/2022)
Sebelumnya, Kantor Statistik Eropa dalam rilisnya Senin, (31/10/2022), menunjukkan inflasi utama datang pada 10,7% tahunan bulan lalu. Ini merupakan pembacaan bulanan tertinggi sejak pembentukan zona euro.
Lebih lanjut, Helmi Arman mengatakan Amerika Serikat (AS) akan menyusul resesi pada semester 2 tahun depan dikarenakan pengetatan moneter yang melaju signifikan.
"Untuk Amerika Serikat resesinya akan menyusul di semester kedua untuk tahun 2023. Ini terjadi pasca terjadinya pengetatan moneter yang signifikan di Amerika. Karena kami memperkirakan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika akan naik sekitar 5,5% pada bulan Mei 2023," tambahnya.
Hal ini tentunya menjadi kabar buruk bagi Negeri Paman Sam tersebut mengingat ekonomi mereka baru saja balik positif pada kuartal III tahun ini.
Melansir Dari data Departemen Perdagangan Kamis (27/10/2022) sore waktu setempat, PDB Juli ke September tumbuh 2,6%. Di kuartal I lalu PDB AS kontraksi atau minus 1,6% sementara kuartal II 0,6%. Data terbaru ini juga mengalahkan perkiraan pasar, 2,4%. Di sisi pengeluaran, konsumsi pribadi di AS menyumbang 68% dari total PDB, terdiri dari pembelian barang 23% dan jasa 45%.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Forum Ekonomi Dunia Bawa Kabar Horor: 5 Krisis Terjadi 2023