Top! Pemerintah Tangerang Punya Jurus Redam Inflasi

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Rabu, 09/11/2022 19:16 WIB
Foto: Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat berkunjung ke Redaksi CNBC Indonesia, Rabu (14/9/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta CNBC Indonesia - Pemerintah Kabupaten Tangerang optimis bisa melalui badai krisis ekonomi global. Ancaman resesi dan inflasi digadang-gadang bakal menerpa. Menanggapi hal ini, Pemerintah Tangerang telah melakukan berbagai langkah antisipasi yang matang.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mencontohkan inflasi yang biasa terjadi biasanya menghantam beberapa penjualan bahan makanan, seperti bawang merah hingga cabe merah.

Menanggapi hal ini, Zaki mengaku pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah agar tahun depan guncangan tersebut bisa diredam, baik di sektor pangan maupun sektor lain.


"Kita tidak bisa menyetop guncangan, tapi paling tidak kalau kita sudah punya langkah persiapan dan pencegahan dini, guncangan itu tidak terlalu besar," ujarnya dalam Road to CNBC Indonesia Awards, Rabu (9/11/2022).

Adapun langkah antisipasi itu dilakukannya lewat pembangunan-pembangunan kawasan pesisir yang makin baik yang berdampak pada geliat ekonomi dan pariwisata, hingga kemudian dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

"Potensi inilah jasa services termasuk perumahan pemukiman, dan penataan kawasan yang akan kami jadikan motor penggerak ekonomi di masa yang akan datang," terang Zaki.

Menurutnya, langkah antisipasi ini tidak lepas dari pengalaman 2 tahun pandemi yang mengajarkan Pemerintah Tangerang banyak hal, termasuk bagaimana mereka mentransformasikan business cycle ataupun pertumbuhan ekonomi di kawasan, terutama di Kabupaten Tangerang.

Apalagi, Industri juga bisa sangat terpukul jika kembali ada ancaman ekonomi, sama seperti saat Covid melanda. Untuk itu, pembangunan-pembangunan kawasan hingga pembukaan lapangan kerja baru bisa membuat Tangerang tidak tergantung industri.

"Karena kita daerah industri sangat terpukul sekali dengan 2 tahun pandemi. Tangerang ini hampir di titik nadir kalau untuk industri karena UMK-nya sudah tinggi," jelasnya.

"Investasi untuk pabrik di tangerang pun sudah mahal, jadi hampir tidak mungkin lagi kami membuka investasi di bidang fabrikasi dan manufaktur," tambahnya.

Ketika kita dihadapkan prediksi sulit, dirinya meyakini konsumsi domestik Tangerang dan ketahanan pangannya akan berjalan mulus sesuai prediksinya, yakni akan siap menghadapi guncangan 2023. 


(bul/bul)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Deal Kilat Tarif 19% Prabowo & Trump Hingga Krisis Pangan Yaman