
Ngeri! Seperempat Warga Eropa Keuangannya di Ujung Tanduk

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu dari empat warga di Eropa mengaku bahwa saat ini mereka mengalami kondisi keuangan yang cukup genting. Hal ini didorong oleh inflasi tinggi yang menggoyang benua itu.
LSM anti-kemiskinan Prancis, Secours Populaire, mendapatkan hasil itu dari survei di 6 negara, yakni Prancis, Jerman, Yunani, Italia, Polandia, dan Inggris. Mereka mengakui turunnya daya beli disebabkan kenaikan harga pangan dan energi yang diperparah perang Rusia-Ukraina.
"Lebih dari setengah (54%) dari sekitar 6.000 orang di Prancis, Jerman, Yunani, Italia, Polandia, dan Inggris mengatakan kepada lembaga survei Ipsos bahwa daya beli mereka telah turun selama tiga tahun terakhir," tulis laporan lembaga itu, dikutip dari The Guardian, Selasa (8/11/2022).
Negara yang paling terpukul adalah Yunani, di mana 68% responden mengatakan daya beli mereka telah turun sejak 2019. Ini kemudian diikuti Prancis (63%), Italia (57%), Jerman (54%), Inggris (48%, dan Polandia (38%).
Sekitar 80% responden mengatakan bahwa mereka telah dipaksa untuk membuat kompromi yang signifikan, termasuk mengurangi perjalanan (62%), mengurangi kebutuhan pemanas (47%), meminjam lebih banyak peralatan dibanding membeli (42%), mencari pekerjaan sampingan (40%), dan melewatkan makan (29%).
"Di enam negara, 64% mengatakan mereka sekarang 'sering' atau 'kadang-kadang' tidak dapat memutuskan apa yang harus dipotong selanjutnya karena mereka telah memotong apa yang mereka bisa," tambah pernyataan itu.
Sementara itu, mayoritas warga Eropa (55%) mengatakan bahwa mereka meramalkan dalam beberapa bulan mendatang akan menghadapi risiko jatuh ke dalam kegentingan keuangan. Satu dari lima (17%) menilai kemungkinan itu sebagai sesuatu yang sangat buruk.
Kenaikan harga-harga barang sendiri terjadi cukup parah tatkala Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Serangan itu cukup merusak hubungan Moskow dan Benua Biru lantaran support Eropa kepada Kyiv.
Akibatnya, negara-negara Eropa pun memutuskan untuk membatasi dan bahkan berencana untuk menghentikan impor gasnya dari Rusia. Padahal, Rusia biasanya menyuplai hingga 40% kebutuhan wilayah itu.
Survei terbaru menunjukan bahwa pada Oktober lalu, Indeks Harga Energi Rumah Tangga Eropa menempatkan tagihan energi gas melonjak 111% bila dibandingkan Oktober tahun lalu. Listrik juga mengalami kenaikan 69%. Ini utamanya dirasakan penduduk kota-kota besar seperti Amsterdam, Kopenhagen, dan Roma.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Krisis Energi Hantam Eropa, Kerusuhan di Depan Mata
