
Mengupas Mesin Ekonomi RI! Tumbuh Tinggi, Benar Kebal Resesi?

Setelah menembus 5,72% (yoy) pada periode Juli-September, ekonomi Indonesia diperkirakan melemah pada kuartal IV. Perayaan Natal dan Tahun Baru pada periode Oktober-Desember bahkan diperkirakan tidak akan menolong banyak pertumbuhan kuartal IV tahun ini.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh di kisaran 4%. "Pertumbuhan ekonomi akan moderat pada kuartal IV karena ada pelemahan rupiah, kebijakan ketat suku bunga serta tekanan inflasi," tutur Irman, kepada CNBC Indonesia.
Bank Danamon memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tahun akan menembus 5,1% pada 2021. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan pada 20021 yang tercatat 3,69%.
Dengan pertumbuhan akumulatif hingga Januari-September 5,4% sementara proyeksi keseluruhan tahun sebesar 5,1% maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV hanya mencapai 4,2%.
Sebagai catatan, pemerintah menaikkan harga BBM pada 3 September 2022. Kenaikan harga tersebut diperkirakan akan menaikkan inflasi hingga menggerus daya beli pada bulan-bulan berikutnya. Inflasi pada Oktober sudah tercatat 5,71% (yoy).
Bank Indonesia juga sudah menaikkan suku bunga acuan tiga kali masing-masing 25 bps pada Agustus dan 50 bsp pada September serta Oktober. Suku bunga acuan BI kini berada di level 4,75%.
Kenaikan suku bunga bisa berdampak negatif ke permintaan kredit dan pertumbuhan ekonomi. Rupiah juga terus anjlok sejak Oktober karena kebijakan agresif bank sentral Amerika Serikat (AS).
Rupiah melemah 2,7% terhadap dolar AS sepanjang Oktober tahun ini. Pelemahan rupiah akan membuat barang-barang impor semakin mahal sehingga dikhawatirkan bisa menekan konsumsi.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman juga memperkirakan tingginya inflasi akibat kenaikan harga BBM bisa menggerus daya beli.
"Namun dengan inflasi pangan yang bisa diredam di Oktober ini, kami juga berharap ke depan inflasi akan tetap terjaga sehingga pertumbuhan ekonomi masih bisa lebih tinggi," tutur Faisal, kepada CNBC Indonesia.
Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menembus 5,17% secara keseluruhan tahun.
Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III akan menjadi puncak dari seluruh kuartal pada tahun ini. Ekonomi akan melandai pada kuartal IV-2022 karena basis perhitungan pada 2021 sudah tidak terdampak oleh efek varian Delta.
Sebagai catatan, varian Delta menyebar di Indonesia dan mencapai puncaknya pada Juli-Agustus 2021. Akibat ganasnya Delta, pemerintah terpaksa menarik rem darurat dengan menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Ekonomi pun melorot 3,51% (yoy) pada kuartal III-2021.
Rendahnya basis perhitungan pada kuartal III-2021 inilah yang menurut Damhuri membuat pertumbuhan pada kuartal III-2022 melesat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)[Gambas:Video CNBC]